Usul Tambahan Anggaran, Gus Ipul Realisasi Bansos
- account_circle Nisrina
- calendar_month Jum, 11 Jul 2025

menalar.id- Menteri Sosial Republik Sosial (Mensos RI) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul usul tambahan anggaran sekaligus melaporkan realisasi belanja Kementerian Sosial hingga Juni 2025 sudah mencapai angka yang cukup besar. Dalam siaran persnya, Jumat (11/7/2025), Gus Ipul menyebut belanja bantuan sosial (bansos) sudah tembus lebih dari Rp 40 triliun atau sekitar 53,50 persen dari total anggaran. Sementara itu, realisasi belanja non-bansos telah menyentuh angka lebih dari Rp 1 triliun atau sekitar 33,37 persen.
“Realisasi belanja non-bansos tercatat lebih dari Rp 1 triliun atau sekitar 33,37 persen, sementara belanja bansos telah terealisasi sebesar lebih dari Rp 40 triliun atau 53,50 persen,” ujar Gus Ipul, Jumat (11/7/2025).
Pernyataan ini disampaikan Gus Ipul saat Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI. Agenda rapat membahas laporan keuangan Kemensos tahun 2024, realisasi anggaran 2025, serta rencana kerja dan pagu indikatif untuk tahun 2026.
Gus Ipul juga menekankan bahwa belanja Kemensos tahun 2026 akan difokuskan pada prioritas pembangunan nasional. Fokus itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan tema anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), khususnya dalam mendukung sektor pendidikan dan kesejahteraan sosial.
“Kementerian Sosial akan mengambil peran melalui pelaksanaan sekolah rakyat,” tegasnya.
Gus Ipul Paparkan Strategi Baru Bansos: Efektif, Adil, dan Menuju Kemandirian
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan tiga strategi utama untuk meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sosial (bansos) ke depan.
Strategi pertama adalah tetap melanjutkan program-program bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, KIP Kuliah, Program Indonesia Pintar, PBI JKN, dan rehabilitasi sosial.
Kedua, Kemensos akan memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), memperkuat sinergi kelembagaan, serta menerapkan digitalisasi dalam penyaluran bantuan.
Ketiga, Gus Ipul menekankan pentingnya menjadikan bansos sebagai jalan menuju kemandirian. “Mendorong bantuan sosial yang adaptif dan berkelanjutan dengan prinsip keadilan, inklusivitas, serta percepatan graduasi dari penerima bantuan menuju kemandirian melalui integrasi dengan program pemberdayaan,” ujarnya.
Dalam rapat itu, Gus Ipul juga menjelaskan arah kebijakan Kemensos untuk tahun anggaran 2026 yang sejalan dengan tema pembangunan nasional dan arahan Presiden Prabowo. Salah satunya melalui pelaksanaan program “sekolah rakyat”.
“Kementerian Sosial akan mengambil peran melalui pelaksanaan sekolah rakyat,” tegasnya.
Ia juga membeberkan tren anggaran Kemensos. Pagu indikatif tahun 2026 tercatat sekitar Rp 76 triliun, turun 4,47 persen dibandingkan tahun 2025. Dari total itu, sekitar Rp 75 triliun dialokasikan untuk Program Perlindungan Sosial, dan sisanya sekitar Rp 768 miliar untuk Program Dukungan Manajemen.
Tambahan Anggaran Rp 20,9 Triliun untuk tahun 2026
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut pagu indikatif Kementerian Sosial untuk tahun 2026 belum sepenuhnya mencakup kebutuhan belanja yang mendesak. Beberapa kebutuhan itu antara lain penanganan bencana, bantuan permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas, bantuan bagi anak yatim-piatu, serta program pemberdayaan masyarakat.
“Untuk itu, kami mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 20,9 triliun,” kata Gus Ipul saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Jumat (11/7/2025).
- Penulis: Nisrina