Airlangga Ancam “Pagari Laut” Jika UE Tak Adil soal Tuna Indonesia
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sab, 14 Jun 2025

menalar.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, meminta Uni Eropa memberi perlakuan khusus pada komoditas ikan dari Indonesia. Ia menyampaikan hal itu kepada Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic.
Pertemuan tersebut membahas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Kemitraan tersebut membuka peluang pasar Indonesia ke Eropa. Bahkan, ada harapan untuk bebas tarif impor.
“Saya minta perlakuan khusus untuk sektor perikanan. Indonesia ini negara kepulauan. Ikan, terutama tuna, banyak berasal dari perairan kita,” tutur Airlangga dalam acara Diseminasi Hasil Perundingan I-EU CEPA di Jakarta, Jumat (13/6).
Ia menyinggung potensi ketimpangan jika Filipina dan Thailand mendapat perlakuan lebih baik dari Uni Eropa. Airlangga menyampaikan hal ini dengan candaan.
“Kalau ikan kita jalan ke Filipina atau Thailand, lalu mereka dapat perlakuan lebih bagus, saya bilang, lautnya saya pagari! Biar tuna balik lagi ke Indonesia,” katanya.
Airlangga menyebut Uni Eropa sudah setuju memberi perlakuan khusus untuk ekspor ikan Indonesia. Ia menargetkan draf akhir I-EU CEPA rampung pada September 2025.
Namun, kesepakatan itu tidak langsung berlaku. Ada proses hukum dan ratifikasi di 27 negara anggota Uni Eropa. Proses ini diperkirakan butuh waktu 10 sampai 12 bulan. Pemerintah memperkirakan implementasi I-EU CEPA baru berjalan pada akhir 2026 atau awal 2027.
Selain soal ikan, Airlangga juga menyoroti ekspor produk sawit. Ia meminta Uni Eropa menghapus hambatan non-tarif. Salah satunya dari aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR).
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.