Kamis, 4 Sep 2025
Tag Populer

Jerome Polin Dapat Tawaran Jadi Buzzer, Bukti Bobroknya Pemerintah?

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Sab, 30 Agu 2025

menalar.id – Youtuber Edukasi Jerome Polin, tengah menjadi sorotan usai membagikan tangkapan layar pesan yang diduga berasal dari seorang admin buzzer. Dalam pesan tersebut, Jerome ditawari untuk mengunggah konten berisi ajakan perdamaian antara masyarakat dengan Pemerintah, Brimob, dan DPR.

Ia membeberkan bahwa pesan tersebut dikirim ke salah satu nomor agensinya, padahal tak memiliki kaitan dengan urusan politik. Tak tanggung-tanggung, nominal yang ditawarkan bernilai fantastis, sekitar Rp150 juta untuk satu unggahan.

“Nih, aku spill. Uang rakyat dipake buat bayar buzzer per orang 150 juta. 1 post kalo dipake buat naikin gaji guru per orang 10 juta, udah bisa bikin 15 guru hidup sejahtera selama sebulan,” tulisnya dalam unggahan, Jumat (29/8/2025).

Jerome mengaku terkejut sekaligus miris dengan tawaran tersebut. Ia pun menegaskan tak akan menerima tawaran semacam itu, apalagi di tengah situasi memanas akibat aksi unjuk rasa yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan, Kamis (28/8).

Unggahan tersebut pun langsung ramai diperbincangkan publik. Banyak warganet yang mengapresiasi tindakan Jerome karena memilih untuk tidak tergora dengan tawaran nominal besar tersebut.

Di sisi lain, banyak juga yang meluapkan amarah karena hal seperti ini sudah tidak asing di Indonesia, terutama di dunia politik. Hingga kini, identitas pihak yang menghubungi Jerome masih belum jelas.

Tren Buzzer di Politik Indonesia

Istilah buzzer sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Fenomena ini pertama kali ramai di sosial media saat pemilihan umum (pemilu) presiden 2024, ketika banyak akun buzzer bermunculan di berbagai media sosial.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan buzzer? Menurut Wikipedia,  buzzer merupakan individu atau kelompok yang bertugas menyuarakan pesan, opini, atau pandangan tertentu terkait isu, gagasan, maupun merk dengan cara sealami mungkin.

Tujuan utamanya untuk memengaruhi opini publik agar sejalan dengan narasi yang ingin mereka bangun. Perlu dipahami bahwa buzzer terbagi menjadi dua jenis.

Pertama, buzzer organik yang berasal dari politik itu sendiri tanpa bayaran. Kedua, buzzer anorganik, yaitu akun dengan pengikut tidak asli atau palsu. Biasanya, pengikut jenis ini berupa bot yang sengaja diciptakan untuk memperdayakan dunia maya.

Di dunia politik, buzzer anorganik sering dikerahkan untuk memberikan citra baik kepada pemerintah atau citra buruk kepada lawan main. Mengutip laporan Kompas, sejumlah buzzer politik mendapat aliran dana hingga Rp1 miliar dalam sekali periode kampanye, Senin (2/6). Sementara lainnya, mendapat bayaran bulanan antara Rp4 juta sampai Rp6 juta per akun.

Mirisnya, praktik serupa juga terjadi di luar momen pemilu. Indonesia Corruption March (ICW) melaporkan pada 2020 pemerintah mengeluarkan anggaran hingga Rp90,45 miliar untuk membayar jasa influencer. Para influencer tersebut ditugaskan untuk mempromosikan sekaligus memengaruhi opini masyarakat terkait program-program pemerintah.

Kasus yang dialami Jerome Polin hanya satu dari sekian banyak bukti bahwa praktik buzzer berbayar masih marak di Indonesia. Tanpa pengawasan ketat, publik berisiko terus dibanjiri narasi yang tidak otentik, bahkan menyesatkan.

Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPP IMM Desak Pemerintah dan DPR Tolak Putusan MK soal Pemisahan Pemilu

    DPP IMM Desak Pemerintah dan DPR Tolak Putusan MK soal Pemisahan Pemilu

    • calendar_month Sel, 5 Agu 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) meminta DPR dan pemerintah untuk tidak menjalankan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XXIII/2024 tentang pemisahan pemilu nasional dan daerah. Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP IMM Muhammad Habibi pada senin (4/8/2025). Habibi menyebut permintaan tersebut berdasarkan hasil kajian akademik DPP IMM […]

  • Pramono: Rute Transjabodetabek Memberatkan APBD Jakarta

    Pramono: Rute Transjabodetabek Memberatkan APBD Jakarta

    • calendar_month Rab, 11 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Pramono Anung, Gubernur Jakarta mengatakan peresmian beberapa rute Transjabodetabek dari Jakarta menuju daerah penyangga membebani APBD Jakarta (11/6/2025). “Persoalannya, kalau saya bilang enggak membebani, enggak mungkin. Pasti membebani,” ucap Pramono. Namun, Pramono menegaskan bahwa pembangunan Jakarta tetap bisa berjalan tanpa bergantung sepenuhnya pada APBD. Salah satu alternatifnya yaitu memanfaatkan kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB). […]

  • Verrel Bramasya Kritik Program Militer Dedi Mulyadi

    Verrel Bramasta Tolak Program Militer Dedi Mulyadi: Anak Butuh Konselor

    • calendar_month Sel, 13 Mei 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Anggota Komisi X DPR RI sekaligus mantan Aktris, Verrel Bramasta, menyampaikan kritik terhadap kebijakan Gubernur Jawa, Barat Dedi Mulyadi terkait mengirim pelajar nakal ke barak militer. Ia menyampaikan pandangan tersebut dalam unggahan video melalui akun TikTok resmi Partai Amanat Nasional (PAN), Sabtu (10/5/2025). Dalam videonya, Verrel menyatakan bahwa ia menghargai niat baik tersebut, […]

  • Lokataru Soroti Dugaan ASN Tak Netral di PSU Pilgub Papua

    Lokataru Soroti Dugaan ASN Tak Netral di PSU Pilgub Papua

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Bertepatan dengan hari pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua, Rabu (6/8/2025), Lokataru Foundation menyoroti sejumlah dugaan pelanggaran. Salah satunya adalah keterlibatan pejabat daerah dan aparatur sipil negara (ASN) yang dianggap tidak netral. Melansir dari RMOL.ID, Tim Pemantau Pilkada Papua dari Lokataru menyebut ada dugaan mobilisasi ASN hingga kampanye terselubung oleh beberapa pihak, […]

  • Komnas HAM Kecam Penembakan di RSUD Wamena Oleh TPNPB-OPM

    Komnas HAM Kecam Penembakan di RSUD Wamena Oleh TPNPB-OPM

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan kecaman keras terhadap insiden penembakan yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Rabu (28/5/2025). Kelompok bersenjata yang mengaku sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) diduga menjadi pelaku penembakan tersebut. Dalam keterangan resmi dilansir Tempo pada Minggu […]

  • Tim SAR Ditpolairud Polda Metro Jaya Patroli ke Titik Banjir

    Tim SAR Ditpolairud Polda Metro Jaya Patroli ke Titik Banjir

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Tim SAR Ditpolairud Polda Metro Jaya melakukan patroli ke sejumlah titik banjir di wilayah Jabodetabek akibat hujan deras. Patroli ini menjadi bagian dari upaya pemantauan sekaligus bantuan kepada warga terdampak. “Melaksanakan patroli wilayah dalam rangka pemantauan wilayah terdampak banjir akibat hujan deras di sekitar Jabodetabek,” berdasarkan keterangan Joko Sadono, Selasa (8/7/2025). AKP Hamdanallah bertugas […]

expand_less