Wamenaker Minta Publik Tak Generalisasi Kegagalan Job Fair Cikarang
- account_circle Sayida
- calendar_month Jum, 6 Jun 2025

menalar.id,. – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel) meminta masyarakat tidak menyamakan seluruh bursa kerja dengan kasus yang terjadi di Cikarang, Bekasi, beberapa waktu lalu. Noel menegaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah menyelenggarakan job fair yang sukses pada akhir Mei 2025.
“Jangan samakan apa yang dilakukan di Bekasi dengan apa yang kita lakukan. Publik menggeneralisasi seakan-akan kejadian di Bekasi menjadi gambaran semua,” kata Noel dilansir dari Kompas TV, Jumat (6/6/2025).
Noel juga mengatakan bahwa sebenarnya ini tidak adil, namun ia akan mengganggap ini sebagai masukan.
“Itu kan tidak adil juga buat kita, tapi enggak apa-apa juga. Itu bisa kita anggap sebuah kritik dan masukan,” lanjutnya.
Pernyataan dari seorang oknum yang mengaku staf HRD dan menyebut job fair hanya formalitas belaka memicu kehebohan publik. Pasalnya, ucapan itu dianggap menyakitkan hati para pencari kerja yang datang penuh harapan ke acara job fair.
Menyikapi hal ini, Noel, tak tinggal diam. Ia menilai ucapan itu tidak pantas dan sangat tidak bertanggungjawab. Tak tanggung-tanggung, Immanuel meminta agar pihak perusahaan segera memecat HRD yang bersangkutan.
“Pernyataan seperti itu gak bertanggung jawab. Saya minta HRD-nya segera dipecat,” ujar Immanuel, dikutip dari video di akun X @randomable_ pada (4/6/2025).
Data Serapan Tenaga Kerja Segera Dipublikasikan
Noel memastikan Kemenaker sedang memproses data serapan tenaga kerja dari job fair terakhir dan akan merilisnya dalam waktu dekat. Ia mencontohkan Mei lalu yang menyediakan 52.000 lowongan kerja.
“Kami sedang memverifikasi berapa persen pelamar yang sudah diterima. Kami akan publikasikan secepatnya karena Pak Menteri tidak suka lambat,” tegas Noel, menanggapi anggapan bahwa job fair hanya formalitas.
Mengakui Kelemahan Cikarang
Noel memahami kritik terhadap job fair di Cikarang yang dianggap sekadar formalitas. Ia mengakui ketimpangan antara jumlah lowongan kerja yang tersedia dengan peserta yang datang.
“Wajar orang menganggap itu formalitas. Lowongannya hanya 2.500, tapi peserta mencapai 25.000,” ujarnya.
Job fair yang diselenggarakan Kemenaker pada (22-23/5/2025) di Jakarta menyediakan 52.476 lowongan kerja dan dikunjungi 22.010 pencari kerja. Selama acara berlangsung, tercatat 921 pelamar telah menjalani wawancara langsung dengan perusahaan.
- Penulis: Sayida