Polres Tangsel Naikkan Status Kasus Pelecehan ABK ke Penyidikan
- account_circle Sayida
- calendar_month Rab, 11 Jun 2025

menalar.id,. – Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengonfirmasi bahwa kasus dugaan pelecehan terhadap anak berkebutuhan khusus telah masuk tahap penyidikan. Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril menyatakan penyidik telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.
“Perkara tersebut saat ini sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan, sejumlah saksi juga sudah diperiksa,” jelas Agil pada Selasa (10/6/2025).
Kasus yang menimpa siswi berinisial HP ini terjadi di sebuah sekolah khusus di wilayah Sawah Baru, Ciputat. Agil menjelaskan kronologi pelaporan.
“Tepatnya di wilayah Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangsel. Kejadian dilaporkan oleh saudari S.L (45 tahun), dengan korban perempuan dengan inisial H.P., anak berkebutuhan khusus, dan terlapor saudara F.R,” ungkapnya.
Perubahan Perilaku Korban Jadi Awal Terungkapnya Kasus
Juru bicara keluarga korban, Muhammad Cahyadi, mengungkapkan kasus ini terungkap setelah orang tua korban menyadari perubahan perilaku anaknya. Korban mulai menunjukkan perilaku tidak biasa dengan memegang bagian vital ibunya.
“Ibu korban mencurigai adanya perubahan karena korban mulai menunjukkan perilaku seperti memegang dan meremas bagian vital milik ibu. Ini adalah perilaku yang sebelumnya belum pernah muncul,” kata Cahyadi.
Ibu korban kemudian melakukan pendekatan khusus untuk menggali informasi. Saat ditanya tentang guru-guru di sekolah, korban memberikan reaksi kuat ketika mendengar nama salah satu guru laki-laki.
“Ibu korban menceritakan satu-satu, bertanya satu-satu nama dari guru. Ketika kita sebut ex (terduga pelaku) berjenis kelamin laki-laki, yang terjadi, korban mengatakan ‘Itu jahat, itu jahat, itu jahat’,” jelas Cahyadi.
Respon Sekolah Dinilai Lambat
Setelah mendapatkan pengakuan dari anaknya, ibu korban segera melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas. Namun menurut Cahyadi, pihak sekolah baru memberikan respons seminggu setelah laporan diterima.
“Tindak lanjut dari sekolah, sekitar seminggu kemudian baru merespons. Namun respons tersebut tidak berupa pertemuan formal, hanya pemanggilan biasa yang belum menyelesaikan permasalahan secara tuntas,” ungkap Cahyadi.
Polres Tangsel masih mendalami kasus ini dan belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan penyidikan. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan khusus bagi anak berkebutuhan khusus di lingkungan pendidikan.
- Penulis: Sayida