Arab Saudi dan Indonesia Perkuat Kemitraan Industri Pangan
- account_circle Sayida
- calendar_month Ming, 20 Apr 2025

menalar.id,. – Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar Al-Khorayef melakukan pertemuan strategis dengan Menteri Perindustrian Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita dan pimpinan Indofood untuk memperdalam kerja sama bilateral di sektor industri pangan. Pertemuan ini menandai penguatan hubungan ekonomi kedua negara yang dibangun atas dasar kepercayaan, saling menguntungkan, dan visi bersama untuk pengembangan industri berkelanjutan.
Dalam keterangan resmi yang dirilis Sabtu (19/4/2025), Al-Khorayef menegaskan komitmen kuat Arab Saudi untuk membangun kemitraan jangka panjang.
“Yang Mulia menegaskan kembali komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk menjalin kolaborasi jangka panjang di seluruh rantai nilai industri pangan. Kedua pihak sepakat mengenai pentingnya praktik berkelanjutan, ketahanan pangan, dan peran inovasi dalam membentuk masa depan industri ini,” jelas pernyataan resmi tersebut.
Pertemuan ini juga mengangkat potensi Jeddah Food Cluster sebagai pusat industri pangan terpadu. Al-Khorayef menjelaskan bahwa kawasan industri seluas 11 juta meter persegi ini memiliki keunggulan strategis.
“Klaster ini menawarkan infrastruktur kelas dunia, logistik yang efisien, dan kedekatan dengan pasar ekspor domestik dan internasional,” tambahnya.
Kerajaan Saudi turut memperkenalkan program insentif investasi terbaru yang dirancang menarik minat investor global. Program Standard Incentives menawarkan kemudahan bagi berbagai jenis perusahaan, mulai dari perseroan terbatas asing hingga usaha patungan.
“Program ini dirancang agar dapat diakses oleh berbagai struktur bisnis, termasuk LLC asing, usaha patungan, dan perusahaan joint stock, dengan menawarkan fleksibilitas dan kemudahan masuk ke pasar Saudi,” kata keterangan.
Di tengah pertemuan ini, terungkap capaian perdagangan kedua negara yang terus menunjukkan tren positif. Sepanjang tahun 2024, nilai perdagangan di sektor pangan antara Arab Saudi dan Indonesia mencapai sekitar SAR 3,4 miliar atau setara 900 juta dolar AS.
Komoditas utama yang diperdagangkan meliputi kurma sebagai ekspor utama Saudi ke Indonesia dengan nilai lebih dari SAR 50 juta, sementara Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit mentah dan ikan kaleng ke pasar Saudi. Pembahasan juga menyentuh rencana ekspansi pasar produk berbasis Saudi ke berbagai negara di kawasan.
Dalam pertemuan dengan Indofood dan Mayora Indah, dibahas strategi untuk mengekspor 20-30 persen dari total produksi di Arab Saudi ke pasar regional seperti Mesir, Yordania, dan negara-negara GCC lainnya. Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku industri kedua negara.
Dengan dukungan insentif investasi dan fasilitas industri mutakhir seperti Jeddah Food Cluster, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pengembangan industri pangan di kedua negara.
Tentang Kerja sama
Pertemuan ini terjadi dalam kerangka Visi 2030 Arab Saudi yang berfokus pada diversifikasi ekonomi. Bagi Indonesia, kerja sama ini menawarkan peluang untuk memperluas pasar ekspor sekaligus menarik investasi asing. Tantangan utama yang perlu diatasi mencakup harmonisasi standar produk, khususnya terkait sertifikasi halal dan praktik keberlanjutan.
Indofood, yang telah mengoperasikan tiga pabrik di Kerajaan Arab Saudi, di Jeddah dan Dammam melalui kemitraan dengan Noor Wazran Company, menegaskan kembali komitmennya dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan Kerajaan. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi tahunan yang mengesankan sebesar 400.000 ton, memproduksi berbagai produk populer seperti mi goreng, saus, dan bumbu-bumbu lainnya.
- Penulis: Sayida