Santri Pondok Pesantren di Depok Diduga Keracunan, 32 Masih Dirawat di RS
- account_circle Nisrina
- calendar_month Rab, 3 Sep 2025

menalar.id – Sebanyak 135 santri dari Pondok Pesantren Baitul Qur’an di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, diduga mengalami keracunan makanan pada Senin (1/9/2025). Para santri langsung dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, membenarkan kejadian ini. “Sudah ditangani baik di rumah sakit maupun oleh puskesmas,” kata Mary saat dikonfirmasi, Rabu (3/9/2025).
Mary juga menjelaskan bahwa makanan yang diduga menjadi penyebab bukan berasal dari program makan bergizi gratis yang disediakan pemerintah, melainkan dari dapur pesantren itu sendiri. “Dari masakan dapur pondok pesantren yang memang sehari-hari masak untuk santrinya,” ucapnya.
Dari total 135 santri, 72 di antaranya sempat dirawat di RS Bhayangkara Brimob. Menurut Humas rumah sakit, para santri datang dengan gejala yang serupa, seperti demam, mual, muntah, pusing, hingga diare.
“Gejala yang dialami diduga kuat berkaitan dengan konsumsi makanan tertentu,” tulis pihak rumah sakit dalam keterangannya.
Kepala RS Bhayangkara Brimob, AKBP Arinando Pratama, menjelaskan, pihaknya pertama kali menerima 57 santri pada Senin lalu. Dari jumlah itu, 31 orang harus menjalani rawat inap karena mengalami dehidrasi dan kekurangan cairan, sementara 26 lainnya cukup ditangani melalui rawat jalan.
“Setelah dilakukan triase dan penanganan awal, sebanyak 32 di antaranya mesti menjalani perawatan lebih lanjut berupa rawat inap, pemberian cairan, dan penanganan oleh dokter spesialis anak,” jelas Arinando.
Keesokan harinya, Selasa (2/9), sembilan santri tambahan datang dengan gejala serupa. Total ada 72 santri yang ditangani hingga Rabu (3/9), dengan 42 orang menjalani rawat inap dan 30 rawat jalan.
“Sebanyak 10 orang yang menjalani rawat inap telah dipulangkan, sehingga saat ini tersisa 32 orang yang masih dirawat,” ujar Arinando.
Masih diselidiki, sampel sudah diserahkan ke dinkes
Untuk mengetahui penyebab pasti keracunan, RS Bhayangkara Brimob telah berkoordinasi dengan Puskesmas Tugu dan Dinas Kesehatan Kota Depok.
Sampel muntahan pasien sudah diserahkan ke petugas dinas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
“Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam pemantauan dan evaluasi oleh tenaga kesehatan. Dugaan awal mengarah pada keracunan makanan, namun pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan sumber penyebab,” jelas pihak rumah sakit.
Arinando berharap kondisi santri segera pulih. “Kami harapkan dalam beberapa hari ke depan, kondisi para santri akan semakin membaik dan tentunya dapat sehat kembali dan dapat kembali ke pesantren untuk melaksanakan aktivitas seperti biasa,” katanya.
- Penulis: Nisrina
