Tangsel Gegerkan Kasus Pelecehan Seksual di SMK Waskito
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sab, 10 Mei 2025

menalar.id – Dunia pendidikan kembali tercoreng setelah dugaan kasus pelecehan seksual muncul di SMK Waskito, Tangerang Selatan. Awalnya, hanya satu siswi berinisial C yang berani melapor, namun kini jumlah korban bertambah menjadi tiga orang.
Menurut pihak sekolah, pelaku terduga mulai melecehkan korban C sejak bulan April 2025 lalu. Pelecehan terjadi berulang kali, bahkan pada lingkungan sekolah maupun lewat pesan singkat ke ponsel korban.
Seluruh korban merupakan adik kelas dari pelaku yang duduk di bangku kelas XII. Kuasa hukum salah satu korban, Abdul Hamim Jauzie, menyebut kasus ini jauh lebih serius daripada yang sebelumnya diberitakan.
“Korban yang menghubungi kami itu ada tiga orang. Tapi yang resmi melapor baru satu,” ujar Hamim dengan nada prihatin. Ia bahkan menduga bahwa jumlah korban bisa jadi lebih banyak, namun mereka masih dibayangi ketakutan untuk mengungkap trauma yang mendalam ini.
Humas SMK Waskito, Kristi, menjelaskan bahwa sekolah langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil korban dan terduga pelaku. Sekolah juga segera menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kementerian Pendidikan, dan Dinas Perlindungan Anak.
“Sejak laporan diterima, kami langsung mengikuti prosedur dan arahan dari instansi terkait dalam menangani kasus ini,” ujar Kristi di SMK Waskito, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Kamis (8/5/2025).
Kristi menegaskan, pihak sekolah telah memberikan sanksi berupa Drop Out (DO) kepada terduga pelaku. Namun, atas arahan Kementerian dan mempertimbangkan hak anak atas pendidikan, sekolah masih mengizinkan pelaku mengikuti ujian nasional secara daring.
“Kalau orang tua korban ingin membawa kasus ini ke ranah hukum, kami serahkan sepenuhnya pada proses hukum. Dan sekarang, kasus ini memang sudah berada di luar ranah sekolah,” tambah Kristi.
Menindaklanjuti masalah tersebut, sejumlah pelajar SMK Waskito menggelar aksi damai menuntut penanganan agar segera tuntas. Aksi tersebut berakhir dengan damai tanpa adanya kerusuhan.
Wakil Wali Kota Tangles Merespon
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini terhadap siswi SMK Waskito. Walau,sekolah tidak berada di bawah kewenangan Pemkot, Pilar tetap mengambil langkah tegas kasus ini karena menyangkut perlindungan perempuan dan anak.
“SMK memang bukan wewenang kami, tetapi ini menyangkut perempuan dan anak. Saya dan Pak Wali Kota merasa bertanggung jawab. Harus ada tindakan hukum,” tegas Pilar saat memimpin rapat di kantor DP3AP2KB, Jumat (9/5/2025).
Pilar berkata, Pemkot Tangsel telah memberikan pendampingan hukum.
Ia siap turun tangan apabila ada bentuk intimidasi terhadap sekolah kepada korban. “Kalau ada bukti, proses hukum harus berjalan. Ini penting agar pelaku jera dan tidak ada yang berani mengulangi hal serupa,” ujarnya.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.