Pegawai Shell Dirumahkan, Bahlil: Kalau Kurang, Beli ke Pertamina Saja
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Kam, 18 Sep 2025

menalar.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menegaskan tidak akan menambah kuota impor Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP-AKR, yang stoknya dilaporkan menipis sejak beberapa pekan terakhir. Hal itu ia sampaikan saat pelantikan pejabat eselon I di Kantornya, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, pemerintah sebenarnya sudah memberikan tambahan kuota impor sebesar 10% tahun ini. Jika pasokan tersebut masih dirasa kurang, maka SPBU swasta dipersilakan membeli langsung dari PT Pertamina.
“Di 2025, mereka sudah dapat 1 juta plus tambahan 10 persen, jadi totalnya 1,1 juta. Artinya kan semua sudah dapat. Kalau mau minta lebih, ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi silakan berkolaborasi dengan Pertamina,” ucap Bahlil.
Bahlil menjelaskan, apabila kekurangan pasokan dan membeli ke Pertamina, berarti SPBU swasta membeli dari negara. Sementara jika pemerintah kembali membuka izin impor tambahan, hal itu justru akan memperburuk neraca perdagangan.
“Pertamina itu representasi negara. Kalau mereka beli ke Pertamina, sama saja beli ke negara. Jadi, jangan semua minta tambahan impor,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebut pihaknya sudah memanggil SPBU swasta dan Pertamina untuk menyamakan data. Termasuk terkait jumlah kekurangan kuota Shell dan BP-AKR serta kelebihan pasokan Pertamina.
“Tadi pagi saya sudah koordinasi dengan Dirut Pertamina. Insya Allah sore ini akan ada surat resmi ke Pertamina Patra Niaga untuk menindaklanjuti hasil rapat kemarin. Intinya, kebijakan agar kelebihan pasokan Pertamina bisa diambil oleh SPBU swasta bisa segera diimplementasikan,” jelas Laode.
Namun, ia menambahkan sampai saat ini belum ada permohonan resmi tambahan kuota dari pihak SPBU swasta, baik ke Kementerian ESDM maupun ke Pertamina.
“Belum ada, karena mereka masih melakukan analisis internal. Jadi, dalam rapat kemarin mereka belum bisa lanjut. Masih evaluasi di internal masing-masing,” pungkasnya.
Pegawai di Rumahkan
Kemudian, publik kembali diramaikan oleh pengakuan SPBU Shell bahwa sekitar 13 pegawainya terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dalam unggahan di media sosial memperlihatkan suasana haru para pegawai Shell yang memberi semangat satu sama lain di tengah isu perumahan karyawan.
“Tetap positif ya. Semoga kita bisa jualan bensin lagi, mulai dari nol lagi. Semangat,” ujar salah satu pegawai dalam video yang beredar, Rabu (17/9).
Video tersebut langsung menuai banyak komentar warganet. Tak sedikit yang meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan untuk menyelesaikan kelangkaan BBM di SPBU swasta.
“Pak Prabowo, lihat itu,” tulis seorang netizen.
Respons Pihak Shell
Menanggapi isu tersebut, President Director and Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburan, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa Shell Indonesia tidak menutup SPBU. Mmelainkan hanya melakukan penyesuaian operasional akibat keterbatasan stok BBM.
“Selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, kami menyesuaikan jam operasional serta jumlah tim yang bertugas,” ujar Ingrid, Rabu (17/9).
Ingrid juga membantah kabar penutupan SPBU Shell. Menurutnya, seluruh SPBU tetap beroperasi dengan layanan yang masih ada, seperti Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell. Adapun untuk produk BBM bensin sepertiShell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ pasokannya memang kosong hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pihaknya kini tengah berupaya memperlancar distribusi agar layanan bisa kembali normal.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
