Kronologi Mobil MBG Tabrak SD di Cilincing: Supir Mengantuk
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month 12 jam yang lalu

menalar.id., – Polisi menetapkan sopir mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial AI sebagai tersangka setelah menabrak guru dan siswa di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. Insiden tersebut menyebabkan 22 orang mengalami luka-luka.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan mengecek kendaraan yang digunakan AI. Dari hasil penyelidikan, polisi mengungkap penyebab sopir menabrak secara tidak terkendali.
Polisi menyebut AI panik saat hendak berhenti dan salah menginjak pedal gas, bukan rem. Kondisi itu membuat mobil terus melaju.
“Harusnya dia menginjak rem pada saat dia mau berhenti itu, tapi dia salah, (malah) menginjak (pedal) gas,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Ongkoseno Grandiarso Sukahar, di Mapolres Metro, Jakarta Utara, Jumat (12/12/2025).
Petugas dari Satuan Inafis Polres Metro Jakarta Utara juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.
Hindari Warga, Mobil Masuk Sekolah
Dalam kondisi panik, AI berusaha menghindari kerumunan warga di jalan. Ia kemudian membelokkan mobil ke arah sekolah.
“Karena panik, dia akhirnya tidak bisa mengontrol lagi, makanya dia tetap berusaha membelokkan itu ke kiri (arah sekolah),” terang Ongkoseno.
“Karena pertimbangannya dia merasa di depan itu banyak orang. Berusaha seminim mungkin dia ke kiri supaya dia menghindari kerumunan itu,” lanjutnya.
Namun, mobil justru menerobos pagar sekolah dan menabrak guru serta murid yang sedang mengikuti kegiatan literasi di lapangan. Polisi mengungkap kecepatan mobil saat kejadian mencapai sekitar 19 kilometer per jam.
“Sampai di titik berhenti, hasil penyidikan dari Traffic Accident Analysis (TAA) adalah 19,7 km per jam,” kata Wakasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara AKP Danu Sukmo Prakoso, Jumat (12/12/2025).
Dari hasil analisis, polisi juga menemukan adanya upaya pengereman.
“Kalau untuk upaya pengereman, yang bersangkutan keterangannya sudah melakukan upaya pengereman sampai dengan pada berhenti di titik tabrak itu tadi. Jejak ada, jejak pengereman,” tutur Danu.
Super Kurang Istirahat
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz menyebut AI dinilai lalai. Polisi menemukan fakta bahwa AI baru tidur sekitar pukul 04.00 WIB dan berangkat mengemudi pada pukul 05.30 WIB.
“Ada satu motif yang mungkin bisa menjadi alasan mengapa terjadi hal tersebut, yaitu, kami sampaikan bahwa Tersangka, jadi sebelum kejadian, tidur baru sekitar jam 4 pagi,” ujar Erick.
“Kemudian, jam 05.30 WIB Tersangka sudah berangkat ke SPPG untuk mengendarai mobil mitra SPPG tersebut, sehingga waktu istirahatnya kurang. Itulah mungkin yang menjadi bahan bagi kita, bahwa pada saat terjadinya kejadian tersebut, Tersangka dalam kondisi yang tidak layak untuk mengendarai kendaraan,” sambungnya.
Polisi juga memastikan AI tidak berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba.
“Kemudian sudah kami lakukan juga tes urine dengan hasil negatif. Kemudian kami juga sudah melakukan tes alkohol bersama Satlantas, juga hasilnya negatif,” tutur Erick.
Mobil Dalam Kondisi Layak
Sementara itu, polisi memastikan mobil MBG yang digunakan AI dalam kondisi layak jalan. Pemeriksaan kendaraan telah dilakukan bersama Dinas Perhubungan.
“Jadi pada peristiwa yang terjadi saat ini, sudah dilakukan pengecekan bahwa kendaraannya itu layak pakai,” ujar Ongkoseno.
Kepala Satpel UP PKB Cilincing Dardi Wahyudi menjelaskan sistem pengereman kendaraan berfungsi normal.
“Untuk kemarin kita sudah laksanakan pemeriksaan secara fisik ataupun road test terhadap kendaraan tersebut. Dari sistem pengereman, kita bisa melihat dari pedal rem, terus ke reservoir tank untuk minyak rem, tetap tidak ada kekurangan,” jelas Dardi.
“Untuk saluran-saluran yang, jadi remnya itu adalah depan cakram, belakang tromol. Jadi tidak ada kebocoran di selang-selang, baik yang membagi depan kanan-kiri, belakang kanan-kiri. Jadi kondisi kendaraan untuk sistem pengeremannya bagus. Untuk keadaan rem parkir, kita coba juga dalam keadaan bagus,” tuturnya.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
