Sabtu, 1 Nov 2025

Suara Ibu Indonesia Desak Pemerintah Hentikan MBG, Buntut Keracunan Massal

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Kam, 16 Okt 2025

menalar.id – Suara Ibu Indonesia mendesak pemerintah untuk menghentikan program Makan Bergizi Gratis. Hal ini karena telah banyak murid yang menjadi korban keracunan di berbagai daerah.

Desakan itu disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025). Adapun demonstrasi itu dilakukan oleh sekelompok ibu, anak muda, dan perempuan Indonesia.

Para peserta aksi membawa berbagai spanduk dengan beragam tulisan, di antaranya bertuliskan ‘Stop MBG, Utamakan Kualitas, Keamanan, dan Martabat Anak’ serta ‘STOP MBG! Kembalikan Makanan Bergizi kepada Keluarga dan Sekolah’.

Melalui pernyataan sikapnya, Suara Ibu Indonesia menyatakan keprihatinan dan kemarahan atas berulangnya kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa sekolah dasar akibat MBG. Mereka menilai, program yang semula digadang-gadang sebagai solusi perbaikan gizi anak, justru menjadi krisis kesehatan, krisis akuntabilitas, dan krisis moral dalam tata kelola negara.

Mengutip data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), mereka menyoroti temuan lebih dari 10.482 anak menjadi korban keracunan akibat konsumsi MBG di sejumlah daerah.

“Alih-alih menjadi program wajib nasional, sebaiknya MBG difokuskan hanya untuk wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) atau anak-anak dari keluarga pra-sejahtera yang memang memerlukan intervensi khusus perbaikan gizi,” ucap Suara Ibu Indonesia.

Mereka menilai bahwa anggaran MBG hanya membebani pos pendidikan. Dana tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, memperbaiki infrastruktur sekolah di daerah 3T, serta membangun kantin sehat berbasis komunitas yang dikelola oleh sekolah, guru, dan orang tua.

Kritik terhadap Pelibatan TNI-Polri

Suara Ibu Indonesia juga menyoroti pelibatan TNI dan Polri dalam rantai distribusi serta pengawasan program MBG. Mereka menilai langkah tersebut mencerminkan militerisasi urusan sipil dan berpotensi membuka ruang bagi penyalahgunaan kewenangan.

“Militer bukan lembaga pangan, dan tugas mereka bukan mengurus gizi atau makan anak sekolah,” tegas mereka.

Karena itu, mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan pelaksanaan program MBG di seluruh Indonesia. Kemudian juga mencabut keterlibatan TNI-Polri dalam program maupun kegiatan serupa di ranah sipil.

Selain itu, Suara Ibu Indonesia mendesak agar dilakukan audit nasional independen terhadap seluruh vendor, dapur sekolah, dan rantai pasok MBG, dengan hasil yang dipublikasikan secara terbuka.

Mereka mengakui bahwa banyak pekerja informal, ibu-ibu, dan tenaga dapur sekolah yang bergantung pada program MBG, serta memahami pentingnya asupan gizi tambahan bagi anak-anak sekolah. Namun, tanpa perlindungan kerja yang layak dan standar keamanan pangan yang ketat, program tersebut justru berpotensi menimbulkan bencana.

“Ketika makanan untuk anak-anak tidak dikelola dengan aman, dan pekerja kecil tak punya perlindungan kerja yang memadai, program bantuan justru berubah menjadi ancaman,” tegas mereka.Suara Ibu Indonesia mendesak pemerintah untuk menghentikan program Makan Bergizi Gratis. Hal ini karena telah banyak murid yang menjadi korban keracunan di berbagai daerah.

Desakan itu disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025). Adapun demonstrasi itu dilakukan oleh sekelompok ibu, anak muda, dan perempuan Indonesia.

Para peserta aksi membawa berbagai spanduk dengan beragam tulisan, di antaranya bertuliskan ‘Stop MBG, Utamakan Kualitas, Keamanan, dan Martabat Anak’ serta ‘STOP MBG! Kembalikan Makanan Bergizi kepada Keluarga dan Sekolah’.

Melalui pernyataan sikapnya, Suara Ibu Indonesia menyatakan keprihatinan dan kemarahan atas berulangnya kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa sekolah dasar akibat MBG. Mereka menilai, program yang semula digadang-gadang sebagai solusi perbaikan gizi anak, justru menjadi krisis kesehatan, krisis akuntabilitas, dan krisis moral dalam tata kelola negara.

Mengutip data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), mereka menyoroti temuan lebih dari 10.482 anak menjadi korban keracunan akibat konsumsi MBG di sejumlah daerah.

“Alih-alih menjadi program wajib nasional, sebaiknya MBG difokuskan hanya untuk wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) atau anak-anak dari keluarga pra-sejahtera yang memang memerlukan intervensi khusus perbaikan gizi,” ucap Suara Ibu Indonesia.

Mereka menilai bahwa anggaran MBG hanya membebani pos pendidikan. Dana tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, memperbaiki infrastruktur sekolah di daerah 3T, serta membangun kantin sehat berbasis komunitas yang dikelola oleh sekolah, guru, dan orang tua.

Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • china

    Banjir Besar Terjang China, 30 Orang Tewas Hinna 80 ribu Mengungsi

    • calendar_month Sel, 29 Jul 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Banjir besar dan hujan deras yang mengguyur Beijing, China, sejak Rabu (23/7/2025) hingga Senin (28/7) dan menewaskan 30 orang serta 80 ribu warga mengungsi. Melansir Reuters, hujan mulai turun pada Rabu dan intensitasnya meningkat di Beijing serta sejumlah provinsi lain. Curah hujan tercatat mencapai 534 mm di kawasan utara ibu kota. Sebagian besar […]

  • Prabowo Sampaikan Duka Cita atas Tewasnya Affan Kurniawan

    Prabowo Sampaikan Duka Cita atas Tewasnya Affan Kurniawan

    • calendar_month Jum, 29 Agu 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi di Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). “Juga ada peristiwa petugas telah menabrak seorang pengemudi ojol yang mengakibatkan pengemudi ojol tersebut almarhum Affan Kurniawan tadi malam meninggal dunia,” kata Prabowo dalam keterangan […]

  • lps

    LPS Financial Festival 2025 Dibuka, Fokuskan Literasi Keuangan ke Anak Muda

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank Didik Madiyono, memberikan sambutan pembuka dalam acara LPS Financial Festival 2025 yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). Dalam pidatonya, Didik mengungkapkan bahwa acara ini digagas dan dilaksanakan oleh Transmedia. “Bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan […]

  • Tanggapan Mensos Perihal Mundurnya Sejumlah Penerima Bansos Sebab Enggan Ditempeli Stiker “Keluarga Miskin”

    Tanggapan Mensos Perihal Mundurnya Sejumlah Penerima Bansos Sebab Enggan Ditempeli Stiker “Keluarga Miskin”

    • calendar_month 7 jam yang lalu
    • account_circle Farrel Aditya
    • 0Komentar

    menalar.id,- Sejumlah penerima bantuan sosial (bansos) mundur karena rumah ditempeli stiker keluarga miskin. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menanggapi keputusan beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memilih mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri setelah rumah mereka ditempeli stiker keluarga miskin. Ia menjelaskan bahwa pemasangan stiker tersebut merupakan inisiatif dari pemerintah daerah setempat. “Kalau soal […]

  • Ketua Baleg Tanggapi Pemakzulan Gibran, Belum Bisa Dilanjut,

    Ketua Baleg Tanggapi Pemakzulan Gibran, Belum Bisa Dilanjut,

    • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id Bob Hasan, Ketua Badan Legislasi DPR, menyebut surat usulan pemakzulan Wapres Gibran dari Forum Purnawirawan TNI tak punya dasar hukum yang jelas. Bob menilai konstitusi belum memungkinkan bagi DPR maupun MPR untuk menindaklanjuti usulan pemakzulan tersebut. “Konstitusi kita itu kan belum ada jalannya. Kalau saya sih begitu secara pribadi. Belum ada jalannya untuk ke […]

  • kpk

    KPK Sebut Wamenaker Noel Tahu dan Ikut Pemerasan Sertifikasi K3

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan bahwa Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer telah mengetahui praktik pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sudah berlangsung sejak 2019. Alih-alih menghentikannya praktik tersebut, Noel justru ikut terlibat. “Dalam pandangan awam saja, kalau masuk (praktik pemerasan) langsung berhenti, berarti kan dia melaksanakan tugasnya. Nah, ini […]

expand_less