Harvard Menang Lawan Trump, Mahasiswa Asing Akan Belajar Kembali
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Ming, 1 Jun 2025

menalar.id – Harvard University menang melawan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang melarang Harvard menerima mahasiswa asing. Pengadilan Federal Boston menetapkan keputusan ini, pada Kamis (29/5/2025).
Sebelumnya, pada (22/5), Trump mengeluarkan larangan tersebut yang langsung mengancam status hukum lebih dari 5.000 mahasiswa dan peneliti internasional di Harvard. Karena hal itu, mahasiswa dan para peneliti akan kehilangan izin tinggal dan hak untuk berkegiatan di sana.
Alasan Trump Membuat Kebijakan Tersebut
Dalam kebijakannya, Trump memaksa mahasiswa internasional yang sudah terdaftar untuk pindah ke institusi lain. Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem menuduh Harvard memicu kekerasan, menyebarkan antisemitisme, dan bersekongkol dengan Partai Komunis China.
Sebagai balasan, Harvard mengecam tudingan itu dan menyebut kebijakan pemerintah sebagai tindakan ilegal yang menyerang ribuan mahasiswa karena kampus menolak membuka data mahasiswa asingnya. Menurut data Reuters, Harvard menerima hampir 6.800 mahasiswa internasional pada tahun ajaran 2024–2025. Jumlah itu mencakup 27% dari total mahasiswa baru.
China menduduki posisi terbanyak, yaitu 1.016 orang, disusul oleh mahasiswa asal Kanada, India, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Australia, Singapura, dan Jepang.
Harvard Melawan Balik
Pihak Harvard tak tinggal diam, mereka menolak kebijakan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan pemerintah melanggar Amandemen Pertama, Klausul Proses Hukum, dan Undang-Undang Prosedur Administratif. Presiden Harvard, Alan Garber, menuding pemerintahan Trump melakukan pembalasan karena pihak kampus menolak menyerahkan data mahasiswa internasional ke pemerintah.
Harvard pun menggugat kembali ke pengadilan federal. Hakim Allison Burroughs merespons cepat dengan mengeluarkan perintah penangguhan kebijakan Trump di hart yang sama, (23/5). Enam hari kemudian, Burroughs memperpanjang penangguhan tersebut.
“Harvard akan terus mengambil langkah-langkah untuk melindungi hak-hak mahasiswa dan akademisi internasional kami, anggota komunitas yang sangat penting bagi misi dan komunitas akademis universitas dan yang kehadirannya di sini memberi manfaat yang tak terkira bagi negara kami,” ucap juru bicara kampus dalam laman Harvard Gazette, Sabtu (31/5).
Rambutan Meriah Pada Hari Wisuda
Tepat saat pengumuman perpanjang penangguhan, Harvard menggelar acara wisuda di Harvard Yard. Dalam pidato, Garber menyambut dengan hangat kehadiran mahasiswa internasional.
“Selamat datang anggota Kelas 2025, anggota Kelas 2025 dari ujung jalan, di seluruh negeri, dan di seluruh dunia,” ucap Garber, yang disambut tepuk tangan meriah.
Mahasiswa, alumni, dan pengajar Harvard merayakan kemenangan tersebut. Kevin Pacheco, seorang dosen dari Sekolah Kedokteran Harvard, berkata bahwa mahasiswa internasional merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan kampus.
“Tanpa mereka, Harvard bukanlah Harvard. Mereka adalah di antara yang paling berbakat dan cerdas di kampus kami,” katanya.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.