Jumat, 20 Jun 2025
Tag Populer

PPB Akan Pangkas 6.900 Karyawan Gegara Efisiensi Besar AS

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Ming, 1 Jun 2025

menalar.id – Sekretaris Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antoni Guterres kan memangkas anggaran sebesar 20% atau sekitar US$ 3,7 miliar. Karena kebijakan tersebut, sekitar 6.900 karyawan berpotensi akan di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Langkah tersebut tertuang dalam memo internal yang telah disampaikan kepada seluruh karyawan.

PBB telah memerintahkan setiap unit untuk menyerahkan rencana efisiensi paling lambat 13 Juni 2025. Nantinya, kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Januari 2026, bersamaan dengan siklus anggaran baru.

Menurut data Reurers, pada Sabtu (31/5/2025), krisis keuangan yang berakibat pada PHK karyawan ini bersumber dari Amerika Serikat (AS). Donald Trump, Presiden AS telah memangkas bantuan luar negeri secara besar-besaran, sehingga masih ada tunggakan iuran tahunan senilai hampir US$ 1,5 miliar.

Pengawas Keuangan PBB, Chandramouli Ramanathan, berkata bahwa efisiensi ini merupakan bagian dari kajian bertajuk UN80, yang telah diterapkan sejak Maret. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya ambisius untuk menjadikan PBB lebih relevan dalam menghadapi tantangan global abad ke-21.

“Kita harus bergerak cepat dan kompak. Saya mengandalkan kerja sama seluruh tim untuk menjalankan langkah-langkah ini,” ujar Ramanathan dalam memo tersebut.

Antonio Guterres, menegaskan rencana perombakan besar lembaga. Ia berencana menggabungkan sejumlah departemen, memindahkan staf ke kota dengan biaya operasional lebih rendah, memangkas birokrasi, serta mengalihkan sumber daya ke wilayah-wilayah prioritas.

“Situasi ini penuh tantangan, tapi juga membuka peluang besar. Namun, kita tidak boleh menunda keputusan sulit yang harus diambil sekarang,” tegas Guterres dalam pengarahan publik kepada diplomat, (12/5).

AS dan China Biang Kericuhan PHK

Kegagalan AS untuk membayar iurannya telah menekan likuiditas PBB. Selain itu, China yang rutin terlambat membayar juga memperparah kondisi. Kedua negara tersebut menjadi penyumbang lebih dari 40% dana operasional PBB.

Trump bahkan menarik ratusan juta dolar dari anggaran kebijakan. Akibatnya, puluhan program kemanusiaan mendadak terhenti dan memicu risiko kematian di berbagai wilayah terdampak.

Pada April lalu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengumumkan akan memotong 20% stafnya guna menutup defisit senilai US$ 58 juta. Kepala OCHA, Tom Fletcher, menyampaikan kabar ini langsung kepada para pegawai.

Sejumlah diplomat menilai, Guterres sengaja menunjukkan kesiapan untuk memangkas anggaran demi menekan pemerintahan AS agar tidak mencabut pendanaan secara total.

“Dia berharap pemangkasan ini bisa melembutkan sikap Washington,” kata Richard Gowan, analis urusan PBB.

“Tapi ada kemungkinan AS tetap tidak akan mengubah keputusan, bahkan setelah melihat upaya efisiensi tersebut,” tambahnya.

Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • Rano Karno Susun Perda Larang Ondel-Ondel Mengamen

    Rano Karno Susun Perda Larang Ondel-Ondel Mengamen

    • calendar_month Ming, 8 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Rano Karno, Wakil Gubernur Jakarta menyatakan pihaknya sedang menyusun peraturan daerah (perda) terkait larangan ondel-ondel untuk mengamen (8/6/2025). Ia menginginkan perda ini terbit sebelum HUT Jakarta (22/6). “Sedang (disusun). Ini sebetulnya masuk ke dalam perda yang sedang kita susun, Lembaga Adat Masyarakat Betawi. Nah, inilah yang sedang kita susun perdanya karena itu komponen daripada […]

  • Blokade Gerbang Pancasila, Warga Sipil Tolak Pengesahan RUU TNI

    Blokade Gerbang Pancasila, Warga Sipil Tolak Pengesahan RUU TNI

    • calendar_month Kam, 20 Mar 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Sejumlah masyarakat yang menolak pengesahan revisi Undang-Undang TNI (RUU TNI) melakukan aksi unjuk rasa di Gerbang Pancasila, pintu belakang Kompleks DPR/MPR RI. Mereka mulai menginap di area tersebut sejak pukul 00.00 WIB pada Kamis (20/3/2025). Salah seorang peserta aksi yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan bahwa tujuan menginap di lokasi adalah untuk memblokade akses […]

  • Lantik Fokusmaker Sulsel, Ketua DPP Golkar Bidang Pemuda Targetkan 2 Juta Pemuda

    Lantik Fokusmaker Sulsel, Ketua DPP Golkar Bidang Pemuda Targetkan 2 Juta Pemuda

    • calendar_month Kam, 20 Mar 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Pelantikan Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Sulawesi Selatan untuk periode 2025-2028 dilaksanakan di Hotel D Maleo, Makassar. Acara ini dihadiri oleh Ketua DPP Bidang Pemuda Partai Golkar, Muh. Said Aldi Al Idrus, Sekjen Bakornas Fokusmaker A Dedy Ansari, Plt Ketua Depidar Soksi Sulsel Andi Patarai Amir, serta perwakilan […]

  • prabowo

    11 Program Prioritas Prabowo Subianto Serap Rp446,24 Triliun dari APBN 2025

    • calendar_month Sel, 17 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Pemerintahan Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran sebesar Rp446,24 triliun untuk melaksanakan 11 program prioritas pada tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa 11 program prioritas yang dirancang pemerintah bertujuan untuk menjaga kelancaran perekonomian dan memastikan pertumbuhannya tetap stabil, Selasa (3/6/2025). “Di tengah kondisi dunia yang sangat dinamis dari sisi geopolitik maupun ekonomi, APBN […]

  • Puan Maharani: Indonesia Tak Bisa Efesiensi Seperti Vietnam

    Puan Maharani: Indonesia Tak Bisa Efesiensi Seperti Vietnam

    • calendar_month Rab, 12 Mar 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa meniru langkah Vietnam dalam memangkas lembaga dan kementerian demi menghemat anggaran negara. Menurutnya, Indonesia membutuhkan banyak kementerian dan lembaga untuk membangun bangsa dan negara. “Indonesia memerlukan lebih banyak SDM guna memperkuat pembangunan bangsa dan negara,” ujar Puan Maharani setelah menyambut kunjungan Sekretaris Jenderal […]

  • Zulkifli Hasan Bela Bahlil Di Tengah Kisruh IUP Di Raja Ampat

    Zulkifli Hasan Bela Bahlil Di Tengah Kisruh IUP Di Raja Ampat

    • calendar_month Sel, 10 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan angkat bicara dan memihak Bahlil Lahadaila, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai persoalan izin tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Melansir dari CNBC Indonesia, “Pak Bahlil tadi tepuk tangannya banyak. Rame tadi saya dengar. Padahal izin-izin itu bukan Pak Bahlil yang keluarkan. Beliau ini […]

expand_less