Pemilihan Ketum ILUNI UI 2025-2028 , Dugaan Isu Penyalahgunaan Data NPM
- account_circle Nisrina
- calendar_month 38 menit yang lalu

menalar.id – Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025-2028 resmi dimulai. Proses e-vote yang sedang berlangsung tiba-tiba muncul kabar dugaan penyalahgunaan data sekitar 6.000 Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) oleh salah satu kandidat untuk mendaftarkan pemilih ke aplikasi UI Connect tanpa izin pemilik data.
Tujuh kandidat bersaing memperebutkan kursi ketua umum. Pemungutan suara dilakukan lewat aplikasi UI Connect dengan sistem one man one vote. Alumni yang ingin memilih wajib melewati tahap validasi, mulai dari memasukkan NPM, nomor telepon, hingga e-mail terdaftar.
Bagi sebagian alumni, isu ini dinilai bisa merusak jalannya pemilihan. “Kalau isu ini benar, tentu sangat berbahaya bagi integritas pemilihan. Tetapi jika tidak benar, juga perlu segera diluruskan agar tidak menimbulkan fitnah,” ujar Soleh Saptaguna, alumnus Ilmu Fisika UI yang kini bekerja di perusahaan elektronik di Singapura, Jumat (8/8/2025).
Isu makin panas setelah beredar kabar kandidat yang sama mendapat dukungan dari ketua umum partai politik besar pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Beberapa alumni khawatir politik praktis akan membayangi semangat pemilihan. “ILUNI UI seharusnya menjadi rumah bersama bagi seluruh alumni, bukan arena perebutan pengaruh partai. Kalau benar ada intervensi politik, ini jelas mencederai independensi organisasi,” kata Roby Marbun, alumni FISIP UI.
Pengamat demokrasi kampus John Dear, melihat situasi ini sebagai tanda semakin gencarnya partai politik mencari basis dukungan di organisasi alumni kampus ternama. “Organisasi alumni besar seperti ILUNI UI menjadi incaran karena pengaruh sosial dan politiknya yang luas. Jika tidak diantisipasi, pemilihan bisa berubah menjadi perpanjangan tangan kepentingan politik tertentu,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, perwakilan panitia pemilihan Yunadi Ramlan menegaskan sistem validasi UI Connect dirancang agar data tetap aman. “Sampai sekarang pendaftaran UI Connect masih berjenjang dan memerlukan verifikasi serta validasi dari ILUNI fakultas,” kata Yunadi. Ia menambahkan, belum ada laporan resmi soal dugaan pelanggaran, namun panitia siap menindaklanjuti sesuai aturan.
Yunadi menjelaskan, sejak awal pendaftaran data KTP pendukung kandidat hanya dipakai untuk verifikasi lalu langsung dimusnahkan. “Sejak awal pendaftaran, perlu data KTP, berupa foto atau fotokopi KTP. Kami tidak menyimpan data tersebut. Atas kesepakatan bersama, setelah verifikasi pendaftaran, semua data KTP pendukung dihancurkan dan disaksikan oleh tim sukses calon ketua umum,” katanya.
Ia juga menuturkan, pendaftaran pemilih dilengkapi penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA) untuk menjamin kerahasiaan data. Prosesnya berjenjang, mulai registrasi, verifikasi, hingga validasi oleh helpdesk ILUNI Fakultas. “Pendaftaran berjenjang itu melalui registrasi, kemudian verifikasi dan validasi dari helpdesk ILUNI Fakultas untuk memastikan yang mendaftar benar-benar alumni UI,” jelasnya.
Selain itu, sistem UI Connect mengirimkan kode one time password (OTP) kepada pendaftar untuk memastikan identitas. “OTP memastikan bahwa yang bersangkutan memang orang yang bersangkutan,” kata Yunadi.
- Penulis: Nisrina