Senin, 15 Des 2025

DPR Dorong Legalisasi Kasino sebagai Sumber Baru Penerimaan Negara

  • account_circle Sayida
  • calendar_month Kam, 15 Mei 2025

menalar.id,. – Komisi XI DPR RI secara terbuka mengusulkan legalisasi kasino sebagai sumber penerimaan negara non-pajak, menggulirkan wacana yang selama ini dianggap tabu di Indonesia. Usulan ini mengemuka dalam rapat kerja dengan Kementerian Keuangan, memicu perdebatan publik antara yang menilai sebagai terobosan ekonomi dan yang menolak dengan alasan moral dan agama.

Galih Kartasasmita, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar, menjadi pengusul utama ide ini. Ia menegaskan pemerintah perlu mencari sumber pendapatan di luar ketergantungan pada sumber daya alam.

“UEA yang notabene negara Arab saja sudah mulai membuka kasino. Mereka berpikir out of the box, sementara kita masih terjebak di zona nyaman,” ujarnya.

Ia juga mencontohkan Thailand yang telah melegalkan kasino dengan regulasi ketat untuk meminimalkan dampak negatif.

Galih menekankan bahwa usulan ini bukan untuk melegalkan perjudian secara bebas, melainkan mengatur potensi ekonomi yang selama ini berjalan di bawah tanah.

“Ini tentang bagaimana kita mengelola sesuatu yang sudah ada agar memberikan manfaat bagi negara, bukan membiarkannya liar tanpa kontrol,” jelasnya.

Ia meyakini industri hiburan yang terorganisir dapat menjadi sumber penerimaan baru, terutama jika dikelola dengan sistem perpajakan dan pengawasan yang ketat.

Saat ini, wacana tersebut masih dalam tahap awal pembahasan. Pemerintah dan DPR berencana melakukan studi banding ke sejumlah negara yang telah menerapkan model serupa, termasuk menelaah skema pajak, mekanisme pengawasan, dan sistem perizinannya. Respons publik pun terbelah, sebagian melihat ini sebagai langkah realistis untuk menertibkan praktik judi ilegal, sementara yang lain menolak keras dengan alasan nilai agama dan risiko sosial.

Perdebatan ini mengingatkan pada dinamika serupa di negara-negara dengan mayoritas Muslim seperti UEA dan Maroko, yang akhirnya memilih melegalkan kasino dengan batasan tertentu. Sementara itu, pengalaman Thailand dan Singapura menunjukkan bahwa regulasi ketat dapat meminimalkan dampak negatif sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi.

Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah usulan ini akan masuk dalam agenda legislasi. Namun, wacana ini telah membuka diskusi tentang bagaimana Indonesia dapat mengoptimalkan penerimaan negara tanpa selalu bergantung pada sumber daya alam.

Penulis

Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum

Rekomendasi Untuk Anda

  • PSI Siap Sambut Jokowi Bergabung dan Maju Jadi Ketua Umum

    PSI Siap Sambut Jokowi Bergabung dan Maju Jadi Ketua Umum

    • calendar_month Sen, 9 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- PSI membuka kesempatan bagi Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung sebagai kader dan mencalonkan diri sebagai ketua umum.Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, menyatakan hal itu sebagai respon Jokowi yang memilih PSI daripada bergabung dengan bursa caketum PPP. “Seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung dengan PSI. Bagaimana pun PSI […]

  • Rp200 Triliun Mengalir ke Himbara, Efek Positif Ganda untuk Ekonomi

    Rp200 Triliun Mengalir ke Himbara, Efek Positif Ganda untuk Ekonomi

    • calendar_month Kam, 18 Sep 2025
    • account_circle Farrel Aditya
    • 0Komentar

    menalar.id,.- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan penentuan dana sejumlah Rp200 triliun di bank-bank Himpunan Bank Negara (Himbara) akan memberikan efek positif terhadap ekonomi Indonesia. Dana tambahan yang dialirkan bisa bergerak lebih halus dan kencang dalam menyalurkan kredit. Dana Rp200 triliun itu membuat bank lebih lancar dalam menyalurkan kredit ke sektor riil, sehingga ekonomi bisa […]

  • Akibat Hujan yang Tiada Hentinya, Banjir Vietnam Terus Memakan Korban

    Akibat Hujan yang Tiada Hentinya, Banjir Vietnam Terus Memakan Korban

    • calendar_month Jum, 21 Nov 2025
    • account_circle Farrel Aditya
    • 0Komentar

    menalar.id.,- Banjir yang terjadi di Vietnam terus memakan korban hingga 41 orang, 9 orang hilang, dan lebih dari 52.000 rumah terendam air. Dengan provinsi Dak Lak dan Khanh Hoa mengalami korban jiwa terbanyak, kata pihak berwenang pada Kamis (20/11/2025). Banjir merusak 167 rumah serta merendam lebih dari 52.000 rumah lainnya di wilayah tersebut, termasuk hampir 23.000 […]

  • jokowi

    Bantah Isu Kapal ‘Jokowi’ dan ‘Iriana’, IMC Logistik Klarifikasi Tak Angkut Tambang Raja Ampat

    • calendar_month Sel, 10 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – PT IMC Pelita Logistik Tbk, selaku pemilik kapal meluruskan isu penamaan kapal ‘Jokowi’ dan ‘Iriana’ yang ramai dikaitkan dengan aktivitas pengangkutan tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. “Penamaan kapal ‘JKW Mahakam’ dan ‘Dewi Iriana’ dilakukan oleh perseroan berdasarkan pertimbangan internal dan tidak dimaksudkan untuk merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik mana […]

  • Pedagang Pasar Barito Mulai Direlokasi Agustus 2025

    Pedagang Pasar Barito Mulai Direlokasi Agustus 2025

    • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id-  Pemerintah Provinsi Jakarta memastikan pedagang hewan peliharaan di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan akan direlokasi. Pasalnya, lahan tempat mereka berdagang akan digunakan untuk pembangunan taman baru. Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan relokasi perlu dilakukan agar rencana pembangunan taman bisa berjalan. Menurut dia, kios-kios yang ada saat ini bisa mengganggu pemandangan taman. “Pasar […]

  • Habiburokhman: Revisi KUHAP Bisa Saja Batal

    Habiburokhman: Revisi KUHAP Bisa Saja Batal

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, menyebut revisi Undang-Undang Kitab Hukum Acara Pidana (KUHAP) bisa saja batal disahkan. Menurutnya, proses revisi ini bergantung pada seberapa kuat aspirasi publik yang menolak. “Bisa saja RUU KUHAP tidak jadi disahkan. Hal tersebut bisa terjadi (jika) para penolak KUHAP berhasil meyakinkan para pimpinan partai untuk membatalkan pengesahan KUHAP,” […]

expand_less