UMK Punya Peluang Besar Untuk Tembus Pasar Internasional
- account_circle Nisrina
- calendar_month Ming, 22 Jun 2025

menalar.id- Pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) kini punya peluang besar untuk membawa produknya menembus pasar internasional.
Pada hari terakhir Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025, panitia membagikan 10.000 sertifikat halal secara gratis kepada pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di Plenary Hall JCC, Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menggagas program ini, sebagai bentuk dukungan nyata untuk memperkuat industri halal nasional dan membantu UMKM bersaing di pasar internasional.
“Jika saat ini banyak pengusaha, UMKM, yang berkata, ‘Gimana caranya ya untuk ke dunia internasional?’. Ya, ini tempatnya. Jika ada pengusaha yang berkata, ‘Gimana ya supaya masyarakat yakin banget dengan produk kami?’ Ini tempatnya!” kata Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, Sabtu (21/6) mengutip dari laman resmi BPJPH.
Selama gelaran IIHF 2025, booth BPJPH menghadirkan layanan gratis, mulai dari panduan pendaftaran sertifikasi halal, konsultasi langsung soal proses dan persyaratan, hingga informasi lengkap mengenai regulasi, insentif, dan pembinaan bagi pelaku UMKM.
Tak hanya BPJPH, ratusan lembaga pendamping proses produk halal juga ikut hadir, baik lewat stand langsung maupun secara daring, untuk membantu pelaku usaha mikro kecil memahami proses sertifikasi halal.
Beberapa Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) yang hadir langsung di lokasi antara lain, ESQ Halal Center, Edukasi Wakaf Indonesia (EWI), Ikatan Pesantren Indonesia, dan Hidayatullah. Selain itu, lebih dari 300 LP3H lainnya ikut berpartisipasi secara online.
Sertifikat halal bukan sekadar formalitas, tapi jadi modal penting untuk memperluas jangkauan pasar, terutama di negara dengan populasi Muslim yang mayoritas. Dengan sertifikasi dari BPJPH, produk UMK Indonesia punya peluang lebih besar menembus pasar Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Eropa.
“Kalau ingin produk dipercaya konsumen Muslim global, halal bukan pilihan lagi – tapi keharusan. IIHF memfasilitasi itu secara gratis,” kata Haikal, ketua BPJPH.
- Penulis: Nisrina
