Dari FBR hingga GRIB: 52 Personel Gabungan Amankan Atribut Ormas di Jaktim
- account_circle Sayida
- calendar_month Sel, 13 Mei 2025

menalar.id,. – Polres Jakarta Timur menurunkan 14 bendera organisasi kemasyarakatan (ormas) di empat lokasi berbeda sebagai bagian dari Operasi Brantas Jaya 2025. Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan menertibkan atribut ormas yang terpasang di ruang publik.
“Sebagai bagian dari Operasi Brantas Jaya 2025, kami gelar penertiban dan penurunan 14 atribut ormas yang terpasang di sepanjang jalan raya dan area publik kemarin sore,” ujar Nicolas di Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Detail Operasi Penertiban Ormas
Tim gabungan yang terdiri dari 52 personel TNI, Polri, dan Satpol PP menyisir empat titik utama:
– Depan Masjid Nurul Ihsan
– Jalan Raya Cipinang Jaya
– Depan SPBU Cipinang Jaya dan Stasiun Jatinegara
– Sepanjang Jalan Raya Jatinegara Timur
Mereka menurunkan 10 bendera Forum Betawi Rempug (FBR) dan 4 bendera Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB Jaya).
Selain gencar menertibkan atribut ormas, aparat kepolisian juga melakukan penindakan tegas terhadap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Salah satu operasi terbaru berhasil mengamankan 32 orang diduga preman di Pasar Lama, Tangerang Selatan, yang kerap memalak pedagang.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Zain menjelaskan kronologi penangkapan saat jumpa pers di Tangerang, Senin (12/5/2025).
“Pelaku ini merupakan penarik uang salaran atau jatah preman di kawasan pasar lama tersebut. Pelaku diamankan karena melakukan penganiayaan kepada seorang pedagang berinisial IS (45),” jelas Kombes Zain seperti dikutip Antara, Selasa (13/5).
Kasus Penganiayaan Ormas terhadap Pedagang
Operasi ini menyasar salah satu pelaku berinisial FM alias Omo (39) yang diduga melakukan penganiayaan terhadap pedagang bernama IS karena menolak memberikan uang perlindungan. Kapolres Zain memaparkan kondisi korban yang mengalami luka-luka akibat aksi kekerasan tersebut.
Langkah Penindakan
1. Operasi rutin di kawasan rawan premanisme
2. Penindakan tegas terhadap pelaku pemerasan
3. Peningkatan pengamanan untuk melindungi pedagang
Tujuan Operasi
Kabag Ops Polres Jakarta Timur AKBP Rahmat Eko Mulyadi menegaskan bahwa operasi ini bertujuan menjaga netralitas ruang publik.
“Penertiban ini kita lakukan sesuai dengan arahan pimpinan untuk menjaga netralitas ruang publik,” jelas Rahmat.
Ia menambahkan bahwa pemasangan atribut sembarangan berpotensi memicu konflik sosial. “Ini langkah preventif demi ketertiban dan keamanan bersama,” tegasnya.
Komitmen Jangka Panjang
Kapolres Nicolas menekankan bahwa operasi serupa akan berlanjut secara rutin untuk memastikan suasana aman dan tertib.
“Kami berkomitmen menciptakan Jakarta Timur yang tertib, aman dan inklusif bagi seluruh warga. Tidak boleh ada simbol ormas yang mengintimidasi atau menciptakan kesan penguasaan wilayah,” pungkas Nicolas.
- Penulis: Sayida