Suami Tega Bunuh Istri di Ciputat Timur, Sempat Ribut Sebelumnya
- account_circle Sayida
- calendar_month Sel, 17 Jun 2025

menalar.id,. – Warga sekitar rumah kontrakan di Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengaku sempat mendengar keributan dari dalam rumah sebelum terjadi pembunuhan suami terhadap istri pada Selasa (17/6/2025) dini hari. Ade Widyana (47), tetangga korban, mengira suara ribut itu hanyalah pertengkaran rumah tangga biasa.
“Memang sebelum itu kedengeran ribut, dan pikir saya kan namanya tetangga mungkin berantem rumah tangga biasa gitu kan,” ujar Ade.
Kejadian berlangsung larut malam, Ade memilih tidur dan tidak mempedulikan suara tersebut. Namun, suaminya, Rahman (48), yang tidur lebih larut mengaku mendengar suara benturan dan tangisan dari rumah sebelah.
“Kita itu sudah tidur lelap, tapi sempat terdengar suara nangis dari si korban. Terus mungkin (saya mikirnya sudah) ditenangkan,” kata Rahman.
Ade Ary mengatakan, ribut-ribut dan tangisan korban yang didengar tetangga ini pun kemudian hilang menjelang tengah malam. Pihak tetangga malah mendengar tangisan dari suara balita yang diduga merupakan suara anak mereka.
“Jadi pikirnya itu orang berantem yang baikan lagi. Gak kepikiran amit-amit sampai kayak gitu,” tambahnya.
Pelaku Langsung Mengaku ke Tetangga
Setelah membunuh istrinya, pelaku berinisial JN (37) mengetuk pintu rumah tetangga sekitar pukul 00.30 WIB dan mengaku telah membunuh istrinya, RK (25). Tetangga tersebut pun lantas membuka pintu dan mendapati JN tengah menggendong anaknya sambil mengatakan telah membunuh istrinya.
“Suami saya duluan yang bangun. Jadi dia bilang ke suami, bilang minta maaf katanya ‘saya udah bunuh istri saya gitu’,” jelas Ade.
Pelaku langsung menyerahkan diri dan pasrah menerima konsekuensi perbuatannya.
“Ngaku (telah membunuh istrinya). Terus kata dia kalau misalkan mau polisikan saya, mau pukul saya, mau bunuh saya lagi nggak apa-apa,” ujar Ade menirukan perkataan pelaku.
Warga Dikejutkan Kondisi TKP
Ade dan suaminya yang ketakutan segera memanggil ketua RT dan beberapa warga untuk memeriksa kebenaran pengakuan pelaku.
“Kita langsung ke RT dan bantuan beberapa pemuda untuk melihat karena saya tidak berani misalkan itu benar,” tutur Ade.
Saat memasuki rumah kontrakan, warga menemukan jasad korban sudah terbaring tertutup selimut dengan kondisi kamar berantakan.
“Ada lima orang masuk, kamarnya gelap. Dikamar itu sudah acak-acakan dan juga sudah diselimuti hanya jempol kaki saja yang kelihatan,” pungkas Ade.
Polisi saat ini masih menyelidiki motif pembunuhan ini. Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan dalam rumah tangga yang kerap berakhir tragis.
- Penulis: Sayida