Senin, 15 Des 2025

Menu MBG Jadi Biang Keracunan Massal 213 Siswa di Bogor

  • account_circle Sayida
  • calendar_month Sen, 12 Mei 2025

menalar.id,. – Pemerintah Kota Bogor mengonfirmasi bahwa keracunan massal yang menimpa ratusan siswa dan guru disebabkan oleh menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang terkontaminasi bakteri E. coli dan salmonella. Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan bahwa telur ceplok bumbu barbeque dan tumis tahu toge mengandung bakteri berbahaya tersebut.

“Dari hasil pemeriksaan lab yang sudah dilakukan hampir empat hari terakhir, menunjukkan bahwa beberapa bahan makanan mengandung bakteri coli dan salmonella,” jelas Dedie saat memberikan keterangan di rumah dinasnya, Senin (12/5/2025).

Makanan yang Terkontaminasi

Hasil pemeriksaan Labkesda Kota Bogor mengungkap bahwa telur ceplok bumbu barbeque, yang dimasak malam sebelumnya dan didistribusikan siang hari, terkontaminasi bakteri E. coli. Sementara itu, tumis tahu dan toge mengandung bakteri salmonella.

“Bakteri coli dan salmonella didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa yang mengakibatkan 200 siswa terdampak,” tegas Wali Kota.

Penanganan dan Investigasi Lanjutan

Pemkot Bogor masih menunggu hasil pemeriksaan tambahan terhadap sampel air dan pemeriksaan medis siswa yang terdampak.

“Untuk pemeriksaan tambahan berupa air dan tubuh dari siswa yang harus diperiksa lebih mendalam, hasilnya baru diperoleh sore ini,” tambah Dedie.

Status KLB dan Penanganan Medis

Pemkot Bogor telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak Kamis (8/5) untuk memastikan penanganan cepat dan pembiayaan medis bagi korban keracunan. Saat ini, tercatat 213 orang terdampak, dengan 12 siswa masih dirawat di rumah sakit. Keluhan utama yang dialami korban adalah lemas, mual, dan pusing.

“Ini jangan dianggap sepele, karena menurut kami ini sesuatu yang sangat serius. Pemerintah Kota Bogor harus ikut serta terlibat terutama dalam penanganan medisnya,” tegas Dedie.

Upaya Pencegahan di Masa Depan

Pemkot Bogor akan memperketat standar operasional prosedur (SOP) dan pengawasan terhadap penyediaan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Makanan yang terkontaminasi diduga berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani.

Penulis

Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum

Rekomendasi Untuk Anda

  • PDIP Peringati Kudatuli, Desak Pengakuan HAM Berat

    PDIP Peringati Kudatuli, Desak Pengakuan HAM Berat

    • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali memperingati peristiwa Kudatuli yang terjadi 29 tahun lalu. Tahun ini, peringatan digelar dengan tabur bunga dan doa bersama di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat (27/7/2025). Kudatuli adalah singkatan dari “Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli”, sebuah tragedi politik yang terjadi pada 1996 saat masa pemerintahan […]

  • Hutan

    Kemenhut Salurkan Rp200 Triliun Untuk Pasar Karbon

    • calendar_month Sab, 15 Nov 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id., – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyatakan pemerintah akan mengerahkan sekitar Rp200 triliun untuk mendukung target FOLU Net Sink 2030. Target tersebut nantinya disalurkan melalui pembangunan pasar karbon berintegritas tinga di sektor kehutan. “Indonesia menargetkan mobilisasi pembiayaan hingga Rp200 triliun untuk mencapai FOLU Net Sink 2030,” ucap Penasehat Senior Menteri untuk Perubahan Iklim Haruni Krisnawati. Pernyataan […]

  • Indonesia Masih Negosiasi Komoditas Strategis dengan AS Meski Tarif 19% Sudah Disepakati

    Indonesia Masih Negosiasi Komoditas Strategis dengan AS Meski Tarif 19% Sudah Disepakati

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Pemerintah Indonesia terus memperjuangkan kepentingan ekspornya melalui jalur diplomasi dagang dengan Amerika Serikat, meskipun kedua negara telah menyepakati tarif resiprokal final sebesar 19%.  Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Morgiarso mengungkapkan masih terbuka ruang negosiasi untuk beberapa komoditas unggulan Indonesia. “Ada beberapa produk komoditas kita yang sangat dibutuhkan Amerika karena tidak bisa diproduksi di sana, tapi […]

  • as

    Alumnus Tembaki Pelajar Saat Kebaktian di AS: 2 Anak Tewas dan 17 Terluka

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah anak-anak sekolah yang sedang mengikuti kebaktian di Gereja Annunciation, Minneapolis, Amerika Serikat (AS), Rabu (27/8/2025). Insiden ini pun menewaskan dua murid dan melukai 17 orang lainnya. Kepala Kepolisian Minneapolis Brian O’Hara, menjelaskan bahwa pelaku menembaki gereja ketika puluhan siswa menghadiri misa yang digelar untuk menandai pekan pertama […]

  • 211 Kasus Keracunan Karena MBG, BGN Beri Sanksi Tegas

    211 Kasus Keracunan MBG, BGN Beri Sanksi Tegas

    • calendar_month Rab, 12 Nov 2025
    • account_circle Azka Al Ath-Har
    • 0Komentar

    menalar.id., – Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat 211 dari 441 kasus keracunan pangan nasional berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 638 korban rawat inap dan 12.755 korban rawat jalan. Mengutip Tirto, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan 441 total kasus keracunan dan 48% di antaranya berasal dari program MBG. Dadan […]

  • Polisi membeberkan sejumlah perkembangan baru dalam kasus kayu gelondongan yang terseret banjir di Aceh dan Sumatra.

    Polisi Temukan Bekas Gergaji di Kayu Pasca Banjir Aceh

    • calendar_month Jum, 5 Des 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id., – Polisi membeberkan sejumlah perkembangan baru dalam kasus kayu gelondongan yang terseret banjir di Aceh dan Sumatra. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan penyidik sudah menemukan indikasi penting, berupa bekas gergaji pada beberapa kayu tersebut. Ia menyampaikan bahwa temuan inilah yang akan menjadi titik utama penyelidikan lanjutan. Menurut Sigit, aparat di lapangan sudah bergerak […]

expand_less