Habiburokhman Menjadi Penjamin Mahasiswi ITB Terkait Kasus Meme Prabowo-Jokowi
- account_circle Sayida
- calendar_month Ming, 11 Mei 2025

menalar.id,. – Ketua Komisi III DPR Habiburokhman secara resmi mengajukan diri sebagai penjamin untuk mahasiswi ITB yang ditahan terkait pembuatan meme kontroversial menampilkan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Politikus Partai Gerindra ini menyatakan kesiapannya menjadi penjamin saat dikonfirmasi media pada Minggu (11/5).
“Benar, saya menjamin beliau,” tegas Habiburokhman dilansir Kompas.com.
Dalam pernyataannya, politikus yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menunjukkan sikap memahami dengan menyebut bahwa kesalahan yang dilakukan mahasiswi tersebut wajar mengingat usianya yang masih muda.
“Saya pikir namanya anak muda, salah ya biasa,” ujarnya.
Kasus ini bermula ketika mahasiswi berinisial SSS dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB membuat dan mengunggah meme hasil manipulasi digital yang menampilkan kedua presiden dalam pose tidak lazim. Polisi kemudian menahan mahasiswi tersebut dengan menjeratnya melanggar Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) dan/atau Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 UU ITE.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko sebelumnya telah membenarkan penangkapan tersebut.
“Membenarkan bahwa seorang perempuan berinisial SSS telah ditangkap dan diproses,” jelas Trunoyudo saat dikonfirmasi pada Jumat (9/5).
Pihak ITB melalui Humas menyatakan telah berkoordinasi intensif mengenai kasus ini. Rektorat memberikan pendampingan hukum sekaligus memfasilitasi pertemuan antara orang tua mahasiswi dengan pihak berwenang.
Kasus ini memicu perdebatan publik mengenai beberapa aspek penting. Pertama, tentang batasan kebebasan berekspresi di era digital yang semakin kompleks. Kedua, mengenai proporsionalitas penegakan UU ITE yang kerap dianggap multitafsir. Ketiga, tentang perlindungan terhadap generasi muda dalam proses hukum, mengingat tersangka masih berstatus mahasiswa.
Upaya Habiburokhman menjadi penjamin ini dinilai sebagai langkah positif untuk mencari penyelesaian yang lebih manusiawi, sekaligus menunjukkan adanya kesadaran di kalangan politisi akan perlunya pendekatan berbeda dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan generasi muda.
- Penulis: Sayida