Ekonom Desak BI Turunkan Suku Bunga Hadapi Dampak Tarif AS
- account_circle Sayida
- calendar_month Ming, 13 Jul 2025

menalar.id,. – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mendesak Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif impor 32% terhadap produk Indonesia. Anjuran ini disampaikan jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2025.
“Dalam kondisi saat ini, BI seharusnya lebih berani mengambil risiko untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tegas Wijayanto dalam wawancara dengan Tempo, Sabtu (12/7/2025).
Dunia Usaha Tunggu Stimulus
Wijayanto menekankan bahwa pelaku usaha dan masyarakat menanti penurunan suku bunga sebagai stimulus ekonomi, meski berpotensi meningkatkan gejolak nilai tukar rupiah. Sepanjang 2025, BI telah dua kali melonggarkan kebijakan moneter:
– Januari: dari 6% menjadi 5,75%
– Mei: turun lagi menjadi 5,5%
Dukungan Pelaku Pasar
Manulife Investment Management menyatakan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia masih memiliki ruang untuk pelonggaran moneter.
“Penurunan suku bunga akan meningkatkan kinerja obligasi domestik di kawasan,” ujar Head of Asia ex-Japan Fixed Income Manulife, Murray Collis, dalam pernyataan resminya, Jumat (11/7/2025).
Sinyal Pelonggaran dari BI
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (3/7/2025), mengindikasikan ruang untuk penurunan suku bunga masih terbuka.
“Kami masih memiliki ruang untuk menurunkan BI Rate dengan mempertimbangkan inflasi yang terkendali dan kebutuhan stimulus ekonomi,” jelas Perry di Kompleks Parlemen.
Proyeksi Ekonomi 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (1/7/2025), merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi:
– Target pertumbuhan: 4,7%-5% (dari sebelumnya 5,2%)
– Inflasi semester II: 2,2%-2,6%
– Nilai tukar: Rp16.300-Rp16.800/US$
Sri Mulyani mengingatkan dampak kebijakan Trump dan konflik Timur Tengah terhadap stabilitas ekonomi. “Kita harus tetap waspada terhadap risiko global untuk mencapai target pertumbuhan 5%,” tegasnya.
Kebijakan moneter BI di tengah ketidakpastian global ini akan menjadi penentu ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan eksternal.
Penulis Sayida
Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum