Bobby: Bencana Sumatera Belum Perlu Status Nasional
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month 2 jam yang lalu

menalar.id., – Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution merespons desakan terkait bencana di Sumatera sebagai darurat bencana nasional. Bobby menilai penetapan status bencana nasional belum menjadi kebutuhan mendesak.
Ia beralasan bantuan dari pemerintah pusat sudah maksimal sejak awal bencana. Secara tegas, pemerintah pusat sudah sangat membantu sejak hari-hari pertama.
Bobby mencontohkan dukungan TNI Angkatan Udara yang menyediakan helikopter untuk membuka akses ke wilayah terdampak.
“Menurut saya Pemerintah Pusat dari awal sekali sudah memberikan kekuatannya. Pertanyaan saya apakah, contoh ya apakah helikopter kita di Sumut ini ada? enggak ada. Kami Bisa datang ke sana, bisa buka akses ke sana karena ada bantuan helikopter dari TNI AU. Itu dari mana? Dari pusat,” ucapnya, Senin (15/12/2025).
Selain itu, Bobby menyebut pembangunan jembatan darurat di sejumlah titik juga mendapat dukungan pemerintah pusat. Ia mencontohkan bantuan material untuk jembatan di wilayah Belawan dan Tapanuli Tengah.
Bantuan logistik seperti pangan, BBM, dan pasokan LPG juga telah tersalurkan sejak awal bencana.
“Habis itu jembatan Deli yang hari ini dibuat, di sini ada, tapi stoknya sedikit. Itu dibantu dari Pemerintah Pusat. Bantuan pangan dan lainnya logistik awal awal sekali, kalau kita kumpulkan ada memang, tapi juga dibantu dari Pemerintah Pusat. Lalu bantuan BBM dan lainnya,” jelasnya.
Terkait jalur utama Medan–Tapanuli Tengah yang sempat terputus akibat bencana. Ia mengatakan distribusi bantuan telah dialihkan melalui Sibolga.
Maka tidak ada masalah terkait hal tersebut. Meski begitu, bantuan tetap bisa masuk ke wilayah terdampak.
“Kita tahu akses masuk seperti dari Medan ke Tapteng terputus. Bantuannya dari Pemerintah Pusat masuk dari Sibolga. Harusnya rutenya, mungkin rutenya bulan depan dibuat rutenya dipercepat jadi ngirim sekarang. Untuk membantu LPG, PLN juga sama. Menurut saya kekuatan yang sudah diberikan negara hari ini sangat membantu. Sangat sangat membantu,” ungkapnya.
Respons Pemerintah Pusat
Ia juga menanggapi anggapan bahwa status bencana nasional dapat mempercepat pembangunan infrastruktur permanen. Menurut Bobby, status tersebut tidak otomatis membuat jembatan darurat langsung menjadi permanen.
“Contoh di Tapanuli Tengah kita sudah bangun jembatan. Memang kalau pake bencana nasional jembatannya langsung bisa jadi jembatan permanen? Tidak juga. Sama kayak jembatan Deli juga. Tiba tiba hujan naik lagi hilang lagi. Rasanya memang kalau pake bencana nasional waktu kerjanya jadi singkat?. Sama, personelnya mungkin lebih banyak. Tapi kan teknologi yang kita gunakan hari ini ada yaitu jembatan Deli. Kalau misalnya hujan lagi bukan menyalahkan cuaca ya tapi bisa diliat realitanya di lapangan hilang lagi jembatannya,” sebutnya.
Bobby menambahkan pemerintah pusat telah mengirim tujuh unit alat berat tambahan ke Tapanuli Tengah. Alat berat dipakai untuk membuka akses ke daerah yang masih terisolasi.
“Kemarin dari pusat sudah tujuh ya alat berat tambahan dikirim ke Tapteng, difokuskan ke Tapteng, karena di sana tinggal yang terisolir, bahasa terisolir itu bukan sama sekali tidak bisa diakses ya, tapi tidak bisa diakses kendaraan, kalau yang lainnya sudah bisa,” katanya.
Kini, hal terpenting memastikan akses dan kebutuhan masyarakat terdampak tetap terpenuhi. Ia menilai hal tersebjt dapat dilakukan tanpa harus menetapkan status bencana nasional.
“Secara bantuannya sudah sama bisa dibilang seperti bantuan bencana nasional ya tapi statusnya masih di tingkat provinsi. Saya rasa bantuannya luar biasa,” tutupnya.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
