AS Lakukan Shutdown, Apa Artinya? 6 Negara Bagian Ini Terdampak
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Kam, 2 Okt 2025

Presiden AS Donald Trump meninggalkan Gedung Putih setelah berpidato di hadapan para perwira senior militer yang berkumpul di Pangkalan Korps Marinir Quantico di Quantico, Virginia, pada 30 September 2025. Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan pada hari Selasa bahwa militer AS harus memperbaiki "kerusakan yang telah berlangsung selama puluhan tahun" saat ia berpidato di hadapan ratusan perwira senior yang dipanggil dari seluruh dunia untuk mendengarkan pidatonya di dekat Washington. (Foto oleh Jim WATSON/AFP) US President Donald Trump departs after addressing senior military officers gathered at Marine Corps Base Quantico in Quantico, Virginia, on September 30, 2025. Defense Secretary Pete Hegseth said Tuesday the US military must fix "decades of decay" as he addressed a rare gathering of hundreds of senior officers summoned from around the world to hear him speak near Washington. (Photo by Jim WATSON / AFP)
menalar.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi lakukan shutdown setelah Senat gagal meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) anggaran tahunan, pada Selasa (30/9) malam. Dalam pemungutan suara, 55 senator menyatakan setuju sementara 45 menolak.
Jumlah itu bahkan tidak mencapai ambang minimal 60 suara yang diperlukan agar RUU dapat disahkan. Kebuntuan ini memicu saling tuding antara Partai Republik dan Partai Demokrat.
Republik menyalahkan Demokrat karena tidak memberikan dukungan. Sementara Demokrat balik menuding pihak konservatif itu sebagai penyebab kebuntuan.
Penutupan pemerintahan federal kali ini menjadi yang pertama sejak enam tahun lalu, setelah terakhir terjadi pada 2019 di masa awal pemerintahan Donald Trump.
Apa itu shutdown pemerintah AS?
Agar memahami konteks ini, perlu diketahui apa itu Shutdown. Shutdown terjadi ketika sebagian instansi pemerintahan federal terpaksa menghentikan aktivitasnya karena Kongres tidak berhasil menyepakati anggaran belanja sebelum tenggat waktu.
Tahun fiskal 2025 berakhir pada 30 September tengah malam dan tanpa persetujuan anggaran, pemerintah tidak memiliki dasar hukum untuk menjalankan pembiayaan. Dampaknya, sejumlah layanan publik akan ditutup, termasuk museum dan taman nasional. Pegawai federal non-esensial pun dirumahkan tanpa menerima gaji.
Meski demikian, lembaga yang dianggap vital bagi keselamatan dan keamanan tetap beroperasi. Hingga kini, belum ada kepastian kapan shutdown akan berakhir.
Senat telah menjadwalkan kembali melakukan pemungutan suara, pada Rabu (1/10) pagi. Untuk kali ini, Partai Republik berjanji akan terus mendorong voting hingga tercapai kesepakatan dengan Demokrat.
Negara Bagian yang Terkena
Adapun negara bagian yang terkena dampak dari shutdown ini.
1. Alaska
Alaska menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak dari penutupan pemerintah federal. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pegawai federal, sehingga ancaman Presiden Donald Trump untuk memecat pegawai negeri selama shutdown sangat besar. Apabila pemecatan terjadi, hal itu akan memukul perekonomian Alaska.
2. California
National Park Service yang berada di California mengumumkan bahwa taman-taman nasional akan tetap beroperasi saat shutdown. Kecuali yang memiliki gerbang atau akses khusus dengan kunci.
Meski begitu, jumlah petugas di taman yang masih dibuka akan dikurangi, sehingga meningkatkan risiko kerusakan dan vandalisme.
3. Colorado
Rocky Mountain National Park, salah satu taman nasional paling ramai dikunjungi di AS yang brada di Colorado juga terancam terdampak. Gubernur Colorado Jared Polis bahkan mempertimbangkan penggunaan dana negara bagian agar taman nasional tetap bisa dibuka untuk publik selama shutdown.
4. Connecticut
Negara bagian Connecticut merupakan lokasi U.S. Coast Guard Academy dan sejumlah pos Coast Guard. Namun, karena Coast Guard berada di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dan bukan Departemen Pertahanan, cabang militer ini tidak mendapatkan pendanaan selama shutdown, sebagaimana pernah terjadi sebelumnya.
5. Louisiana
Louisiana juga menghadapi dampak shutdown karena pendanaan untuk National Flood Insurance Program (NFIP) di negara bagian tersebut habis masa berlakunya per (1/10). Hal ini membuat perlindungan terhadap risiko banjir di wilayah tersebut berada dalam kondisi rawan.
6. Oregon
Di Oregon terdapat sekitar 30 ribu pegawai federal. Setiap instansi sudah menyiapkan skema menghadapi shutdown. Pegawai di sektor esensial diminta tetap bekerja meski tanpa menerima gaji hingga situasi berakhir, sementara pekerja di sektor non-esensial dirumahkan tanpa bayaran, sebagaimana dilaporkan NPR.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
