Profil Dua Figur di Balik Dualisme PPP: Muhammad Mardiono vs Agus Suparmanto
- account_circle Nisrina
- calendar_month Sel, 30 Sep 2025

menalar.id – Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, pada 27-28/9/2025 berakhir dengan dua klaim kepemimpinan. Baik kubu Muhammad Mardiono maupun Agus Suparmanto sama-sama mengumumkan diri sebagai ketua umum terpilih periode 2025-2030.
Dua Versi Aklamasi
Kubu Mardiono mengklaim sang petahana kembali terpilih secara aklamasi. “Saya ingin menyampaikan selamat kepada Pak Mardiono atas terpilihnya secara aklamasi dalam muktamar ke-10 yang baru saja kami ketuk palunya,” ujar pimpinan sidang, Amir Uskara, saat konferensi pers, Sabtu (27/9/2025).
Sehari kemudian, giliran kubu Agus Suparmanto yang menyampaikan klaim serupa. Ketua Pimpinan Sidang Paripurna VIII, Qoyum Abdul Jabbar, mengatakan Agus mendapat dukungan mayoritas peserta. “Aklamasi Pak Agus Suparmanto merupakan kehendak muktamar dan aspirasi muktamirin,” kata Qoyum dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).
Siapa Mardiono?
Mardiono lahir di Yogyakarta pada 11/7/1957. Kariernya dimulai sebagai pengusaha dengan memimpin sejumlah perusahaan, mulai dari BCS Group hingga PT BPRS Muamalah Cilegon. Ia juga pernah menjabat Ketua Kadin Banten (2002-2007) dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin (2007-2017).
Dalam politik, Mardiono lama berkecimpung di PPP. Ia pernah menjadi Ketua DPW Banten dan kemudian Wakil Ketua Umum di era Romahurmuziy. Pada September 2022, ia ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum menggantikan Suharso Monoarfa.
Di bawah kepemimpinannya, PPP gagal lolos ke DPR pada Pemilu 2024 karena hanya meraih 3,87 persen suara. Meski begitu, Presiden Prabowo Subianto tetap menunjuknya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan.
Agus Suparmanto
Agus Suparmanto lahir pada 23/12/1965. Namanya dikenal publik saat menjabat Menteri Perdagangan di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, meskipun hanya sebentar sebelum digantikan Muhammad Lutfi.
Selain dikenal sebagai pengusaha, Agus juga pernah memimpin Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) periode 2018-2022. Ia tercatat sebagai Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton (GMB).
Dalam laporan harta kekayaan (LHKPN) yang disampaikan ke KPK pada 31/3/2021, Agus memiliki kekayaan Rp 1,62 triliun.
Kini, pasca-Muktamar X, PPP menghadapi situasi dualisme kepemimpinan dengan dua nama besar yang sama-sama mengklaim dukungan mayoritas.
- Penulis: Nisrina
