Jumat, 20 Jun 2025
Tag Populer

700 Jurnalis PHK di 2025, Alarm Merah bagi Masa Depan Demokrasi Indonesia

  • account_circle Sayida
  • calendar_month Kam, 8 Mei 2025

menalar.id,. – Industri media Indonesia tengah menghadapi ujian berat di tengah gempuran era digital. Perubahan pola konsumsi masyarakat dan migrasi besar-besaran iklan ke platform digital telah memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai perusahaan media ternama.

Kompas TV menjadi yang terbaru melakukan PHK massal terhadap ratusan karyawannya. Tak kalah drastis, MNC Group melalui Global TV memangkas 30% tenaga kerja divisi produksi, ditambah 400 karyawan dari berbagai unit.

TV One memberhentikan 75 pegawai, sementara Republika merumahkan 60 karyawan, termasuk 29 wartawan. CNN Indonesia bahkan melepas sekitar 200 karyawan, RTV mengurangi 40 karyawan per divisi, dan iNews mengambil langkah paling radikal dengan menutup seluruh kantor cabang daerah.

Seorang mantan reporter Kompas TV dengan suara lirih berbagi pengalaman pahitnya.

“Saya mengabdi 12 tahun sebagai jurnalis, lalu tiba-tiba diberi surat pemutusan kerja dalam amplop putih. Bukan cuma kehilangan pekerjaan, tapi juga kehilangan makna,” katanya.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat setidaknya 700 jurnalis dan pekerja media telah kehilangan pekerjaan di awal tahun 2025. Fenomena ini oleh AJI disebut sebagai “darurat ketenagakerjaan” dalam industri yang selama ini menjadi penjaga demokrasi.

Ketua LBH Pers dalam sebuah diskusi daring mengingatkan bahaya laten di balik krisis ini:

“Saat jurnalis kehilangan ruang, publik kehilangan informasi yang sahih. Itu bukan hanya krisis profesi, tapi krisis demokrasi,” ujarnya.

Akar masalahnya jelas karena masyarakat kini lebih memilih mengonsumsi konten dari YouTube, Netflix, Prime Video, hingga Max yang menawarkan akses cepat, personal, dan tanpa batas. Di sisi lain, aliran pendapatan iklan pun berpindah ke media sosial, kanal YouTube, dan influencer marketing.

Krisis ini bukan sekadar persoalan bisnis semata. Hilangnya media independen berarti melemahnya fungsi checks and balances dalam demokrasi, maraknya misinformasi dan hoaks, serta menyusutnya ruang publik yang sehat.

Pemerintah dinilai tidak boleh berdiam diri. Diperlukan regulasi yang menjamin porsi iklan untuk media, program pelatihan ulang bagi pekerja media yang terdampak, serta dukungan untuk inovasi model bisnis media seperti sistem berlangganan dan pendanaan hibah.

Ini adalah titik kritis bagi masa depan demokrasi Indonesia. Ketika pilar keempat demokrasi ini goyah, seluruh bangunan demokrasi kita terancam runtuh. Saatnya semua pihak seperti pemerintah, industri, dan masyarakat bersatu menyelamatkan industri media sebelum benar-benar hilang.

  • Penulis: Sayida

Rekomendasi Untuk Anda

  • Batalkan Sarapan Gratis: Fokus Renovasi Kantin dan KJP-KJMU

    Batalkan Sarapan Gratis: Fokus Renovasi Kantin dan KJP-KJMU

    • calendar_month Rab, 12 Mar 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id – Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung, mengumumkan pembatalan program sarapan gratis yang sempat ia janjikan selama kampanye Pilkada 2024. Keputusan ini umumkan usai pertemuannya dengan Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), di Balai Kota Jakarta pada Rabu (12/3/2025). Alih-alih melanjutkan program sarapan gratis, anggaran yang telah dialokasikan akan dialihkan untuk merenovasi […]

  • Gangguan Besar Hentikan Akses Internet Korea Utara

    Gangguan Besar Hentikan Akses Internet Korea Utara

    • calendar_month Sab, 7 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Pada Sabtu (7/6/2025), gangguan besar menghambat akses internet di Korea Utara, menutup seluruh akses koneksi ke negara itu. Beberapa situs utama Korea Utara, diantaranya laman resmi kantor berita negara dan Kementerian Luar Negeri, tidak bisa diakses sejak pagi hari. Peneliti asal Inggris, Junade Ali mengamati aktivitas internet Korea Utara, berimbas ke semua jalur, Baik […]

  • Prabowo Hadiri Salat Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta

    Prabowo Hadiri Salat Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta

    • calendar_month Jum, 6 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Presiden Prabowo Subianto melaksanakan salat Iduladha 1446 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (06/06/2025). Ia datang bersama putranya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya. Ia tiba sekitar jam 06.45 WIB, menggunakan kemeja putih dan kopiah hitam. Sejumlah pejabat tinggi juga hadir seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani, dan Ketua DPD […]

  • rokok ilegal

    Bea Cukai Usut Rokok Ilegal Akibat Industri Tembakau Menurun

    • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Kini, industri tembakau dalam negeri sedang merosot jatuh akibat maraknya rokok ilegal. Direktoral Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun membentuk satuan tugas (satgas) untuk mencegah hal itu. “Insyaallah saya akan melakukan membentuk satgas, satgas pencegahan rokok ilegal dan cukai rokok,” ujar Djaka pada konferensi pers APBN KITA Juni 2025 di Kantor […]

  • Bank Banten

    Bank Banten Dapat Suntikan Modal Rp.139 Miliar dari Pemprov Banten

    • calendar_month Sel, 18 Mar 2025
    • account_circle Alfa
    • 0Komentar

    menalar.id – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk mendapatkan suntikan modal dari Pemerintah Provinsi Banten sebesar Rp139 miliar dalam bentuk aset atau inbreng. Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah mengungkap bahwa aset yang menjadi tambahan modal baru untuk Bank Banten telah dihitung atau appraisal oleh lembaga yang profesional. “Mudah-mudahan, ke depan Bank Banten lebih meningkat lagi, […]

  • Polisi Selidiki Kerusakan Properti Pemda Akibat Aksi Unjuk Rasa di Surabaya

    Polisi Selidiki Kerusakan Properti Pemda Akibat Aksi Unjuk Rasa di Surabaya

    • calendar_month Sel, 25 Mar 2025
    • account_circle Alfa
    • 0Komentar

    menalar.id – Polrestabes Surabaya sedang menyelidiki perusakan sejumlah properti milik pemerintah daerah (Pemda) yang terjadi saat unjuk rasa menanggapi pengesahan Undang-Undang (UU) TNI di Jalan Gubernur Suryo, tepat di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Menurut AKP Rina Shanty Dewi, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, sejumlah tiang bendera milik Pemprov Jawa Timur rusak, dengan jumlah sekitar empat […]

expand_less