Senat Gagal Sepakati Anggaran, Pemerintah AS Resmi Shutdown
- account_circle Sayida
- calendar_month Kam, 2 Okt 2025

menalar.id,. – Pemerintah Amerika Serikat resmi mengalami shutdown setelah Senat gagal menyetujui rancangan anggaran belanja tahunan pada Selasa (30/9/2025) malam. Pemungutan suara yang digelar berakhir dengan hasil 55-45, angka yang masih kurang dari 60 suara yang dibutuhkan untuk meloloskan RUU pendanaan.
Kebuntuan anggaran itu muncul karena Partai Demokrat tetap bersikeras memperpanjang subsidi layanan kesehatan di bawah Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act/ACA). Dalam RUU anggaran yang tengah dibahas, subsidi tersebut terancam kedaluwarsa. Partai Republik menolak permintaan itu dengan alasan mereka menginginkan RUU anggaran yang bersih tanpa tambahan persyaratan.
Situasi semakin memanas ketika Presiden Donald Trump melontarkan ancaman sesaat sebelum pemungutan suara. Ia mengatakan akan membatalkan program-program yang menjadi andalan Partai Demokrat serta memecat pegawai federal jika pemerintah masuk ke fase shutdown. Pernyataan itu menambah tekanan politik di tengah kebuntuan dua partai besar.
Shutdown pemerintah Amerika Serikat berarti sebagian lembaga pemerintahan federal harus berhenti beroperasi karena Kongres tidak berhasil menyetujui anggaran belanja tepat waktu. Tahun fiskal 2025 AS berakhir pada 30 September tengah malam, sehingga tanpa adanya mufakat, pemerintah tidak memiliki dana legal untuk membiayai operasional.
Dalam politik Amerika Serikat, shutdown, adalah situasi ketika Kongres gagal menyepakati anggaran yang diperlukan untuk operasi pemerintahan. Biasanya pemerintah berhenti menyediakan semua layanan selain yang “penting” saja.
Penutupan pemerintahan cenderung terjadi setelah Presiden dan satu atau kedua majelis Kongres tidak mampu menyelesaikan perselisihan alokasi anggaran sebelum siklus anggaran yang ada berakhir.
Dampaknya langsung terasa. Sejumlah kantor layanan publik, museum, dan taman nasional terpaksa ditutup. Pegawai federal non-esensial dirumahkan tanpa gaji, sementara pegawai esensial seperti polisi, militer, dan staf rumah sakit tetap bekerja, meski bayaran mereka terancam tertunda.
Penulis Sayida
Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum
