Rabu, 3 Sep 2025
Tag Populer

Polisi Terduga Menyamar dan Membuat Kericuhan di Depan Mapolda Metro Jaya

  • account_circle Farrel Aditya
  • calendar_month Jum, 29 Agu 2025

menalar.id,.- Massa aksi menyerbu aparat kepolisian di Mapolda Metro Jaya, pada Jumat (29/8/2025). Namun, terlihat seorang pria tak dikenal memegang bendera negara Indonesia yang terduga merupakan aparat kepolisian menyamar dan melawan massa aksi yang hadir.

Aksi tersebut mengundang kericuhan setelah massa yang terdiri dari mahasiswa dan pengemudi ojek online (ojol) berusaha mendesak masuk ke area markas kepolisian sebagai bentuk protes atas insiden tewasnya Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojol, pada Kamis malam (28/8/2025).

Affan meninggal dunia akibat tertabrak kendaraan taktis milik aparat Brimob saat terjadi kericuhan di kawasan DPR/MPR RI, sehingga memicu gelombang kemarahan publik.

Dalam situasi memanas itu, perhatian warganet kemudian tertuju pada seorang pria berbaju kaos bergambar bendera Britania Raya yang terlihat membawa bendera Merah Putih.

Pria tersebut diduga merupakan aparat kepolisian yang menyamar di tengah massa aksi.

Kehadirannya menimbulkan polemik karena bukan hanya menyerang balik massa yang sudah memukul mundur aparat, tetapi juga memanfaatkan bendera negara dalam kericuhan.

Tindakan tersebut melanggar ketentuan dalam Undang-Undang  Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Ayat (a) menjelaskan larangan siapapun untuk merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan tindakan lain yang bertujuan untuk menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara. Selain itu, pada ayat (b) juga menjelaskan larangan memakai bendera negara untuk sesuatu yang tidak semestinya.

Melalui unggahan akun @barengwarga di X, terlihat bagaimana massa aksi meneriakkan dengan keras, “PEMBUNUH, PEMBUNUH, PEMBUNUH!” sebagai bentuk protes dan kemarahan terhadap aparat. Video itu dengan cepat beredar luas dan memicu perdebatan sengit di ruang publik.

Banyak pihak menilai keberadaan pria misterius yang membawa bendera itu justru memperkeruh situasi, alih-alih meredam amarah massa.

Reaksi warganet pun bermunculan. Sebagian besar mengecam keras aksi tersebut karena dianggap merusak kehormatan simbol negara. Namun, ada juga yang menyindir ironi peristiwa itu, di mana aparat yang seharusnya menjaga ketertiban justru tampak melakukan tindakan yang memperparah kericuhan.

“Wkwk kadang mereka juga yang anarkis, mereka juga yang adu domba, mereka juga yang kebakaran jenggot, aneh, stay safe semua,” ujar akun @scryoty dalam unggahan X @barengwarga.

 

 

Penulis

Seorang pemuda dengan minat terhadap banyak hal dan penuh pertanyaan.

Rekomendasi Untuk Anda

  • kaan

    Indonesia Beli 48 Jet Tempur Kaan ke Turki, Total Rp162 Triliun

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Indonesia kini membeli 48 unit jet tempur generasi kelima Kaan buatan Turki. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan kesepakatan ini melalui platform X, Rabu (11/6/2025). Ia menyebut Indonesia sebagai “negara sahabat dan saudara Turki”. “Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani dengan negara sahabat dan saudara kita, Indonesia, sebanyak 48 Kaan akan diproduksi di […]

  • Evakuasi Pendaki Asal Brasil, Dinyatakan Meninggal Dunia

    Evakuasi Pendaki Asal Brasil, Dinyatakan Meninggal Dunia

    • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Seorang pendaki wanita asal Brasil berinisial JDSP (27), yang jatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, dinyatakan meninggal dunia (24/6/2025). Kementrian Pariwisata (Kemenpar) mengungkapkan informasi itu, menurut laporan dari Basarnas. “Laporan terakhir dari Basarnas yang kami terima, berhasil menemukan korban dengan visualisasi Drone Thermal milik Kansar Mataram pada kedalaman kurang lebih 400 meter dari awal […]

  • partai republik

    Partai Republik Panik! Kemenangan Mamdani Picu Seruan Deportasi

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Partai Republik desak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencabut kewarganegaraan dan mendeportasi calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. “Partai Republik meminta Trump mencabut kewarganegaraan Zohran Mamdani dan mendeportasinya dari negara (Amerika Serikat),” tulis laporan Economic Times, Minggu (29/6/2025). Mamdani, seorang politikus Muslim berusia 33 tahun menjadi calon kuat dari Partai […]

  • Peristiwa ini menambah daftar panjang serangan terhadap komunitas Yahudi di Australia dalam beberapa bulan terakhir.

    Efek Kejahatan Israel, Aksi Anti-Yahudi Makin Melebar di Melbourne

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id –  Polisi Melbourne menangkap seorang pria yang telah membakar pintu sinagoge, Minggu (6/7/2025). Peristiwa ini menambah daftar panjang serangan terhadap komunitas Yahudi di Australia dalam beberapa bulan terakhir. Mengutip dari CNN, sekitar pukul 8 malam waktu setempat, seorang pria menuangkan cairan mudah terbakar di pintu depan sinagoge di Albert Street. Kemudian ia menyalakan api […]

  • DPR Siap Membahas RUU Perampasan Aset

    DPR Siap Membahas RUU Perampasan Aset

    • calendar_month Rab, 25 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan DPR siap membahas RUU Perampasan Aset setelah revisi KUHAP diselesaikan. Menurut Dasco, isi RUU Perampasan Aset banyak bersinggungan dengan UU Tipikor, KUHP, dan KUHAP. Dasco mengatakan, RUU Perampasan Aset akan menggabungkan materi dari sejumlah aturan yang ada. Ketua Baleg DPR Bob Hasan membuka opsi merevisi Program Legislasi […]

  • PAN dan Golkar Belum Umumkan PAW Uya Kuya, Eko Patrio, dan Adies Kadir

    PAN dan Golkar Belum Umumkan PAW Uya Kuya, Eko Patrio, dan Adies Kadir

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Pengganti anggota DPR seperti Uya Kuya, Eko Patrio, dan Adies Kadir masih belum jelas. Sejak mereka dinonaktifkan dari DPR RI, partai masing-masing belum mengumumkan siapa yang akan menggantikan mereka lewat mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW). Ketika Ketua Umum Partai PAN, Zulkifli Hasan, ditanya soal pengganti Uya Kuya dan Eko Patrio di Kompleks Istana, […]

expand_less