JPPI Ungkap Korban Keracunan MBG Capai 10 Ribu Anak
- account_circle Farrel Aditya
- calendar_month Rab, 8 Okt 2025

menalar.id,.-Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengungkapkan korban keracunan MBG mencapai 10.833 dalam sepekan ini. Jumlah korban tersebut merupakan perhitungan dari kasus MBG yang terjadi sejak 29 September hingga 4 Oktober 2025.
Koordinator JPPI Ubaid Matraji menjelaskan kenaikan jumlah korban keracunan pekan ini jauh lebih tinggi dibanding sata-rata mingguan bulan September yang mencapai 1.5341 anak per minggu.
“Dengan tambahan itu, total korban keracunan MBG hingga 4 Oktober 2025 telah tembus 10.482 anak,” ungkapnya melalui keterangan resmi yang dipublikasikan pada Minggu, (5/10/2025).
Ubaid selanjutnya merincikan beberapa provinsi dengan kasus keracunan tertinggi. Provinsi terbanyak pekan ini diantaranya Jawa Timur dengan jumlah 620 korban, Jawa Barat sebanyak 555 orang, Jawa Tengah 241 orang, Sumatera Barat 122 orang, dan terakhir Nusa Tenggara Timur 100 orang.
Ubaid lantas menyatakan pendapatnya, cara yang paling efektif untuk menghentikan kasus keracunan MBG ini yaitu dengan menutup seluruh SPPG, bukan hanya sebagian saja.
“Dengan data ini, kita bisa simpulkan, penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif. Selama dapur MBG masih beroperasi, korban akan terus berjatuhan. Karena itu, BGN harus segera menghentikan seluruh SPPG di Indonesia sebelum korban bertambah lebih banyak,” tegasnya.
Pada 28 September lalu, pemerintah sepakat hanya menutup sebagian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) saja. SPPG yang bermasalah saja yang dihentikan oleh pemerintah. Sementara itu, SPPG yang belum pernah bermasalah dengan keracunan MBG tetap beroperasi seperti biasa. Padahal JPPI menegaskan untuk menutup sementara seluruh SPPG yang beroperasi sembari menunggu investigasi lebih lanjut.
Ubaid menjelaskan tragedi keracunan MBG merupakan peringatan keras bagi pemerintah
“Jangan buru-buru menyatakan ‘bukan karena MBG’ sebelum ada bukti ilmiah yang transparan. Publik berhak tahu kebenarannya,” katanya.
Fakta Mengkhawatirkan Terkait MBG
Selain itu, JPPI menemukan beberapa fakta mengejutkan
- Kasus menyebar ke dua provinsi baru: Sumatera Barat (122 anak) dan Kalimantan Tengah (27 anak) kini tercatat sebagai wilayah baru dalam daftar korban keracunan MBG.
- Gelombang penolakan dari sekolah dan orang tua murid. Penolakan terhadap MBG bermunculan di berbagai daerah: Tasikmalaya, Madura, Agam, Yogyakarta, Jakarta, Serang, Semarang, Batu, Polewali Mandar, dan Rembang.
- Intimidasi SPPG terhadap masyarakat dan jurnalis: Sejumlah wartawan, aktivis, wali murid, dan siswa di Jakarta, Batam, Garut, dan Tuban mengalami tekanan, teror, hingga ancaman hukum karena bersuara soal kasus MBG.
- Guru ikut jadi korban: Sejumlah guru yang bertugas mencicipi dan mengawasi makanan MBG juga mengalami keracunan, antara lain di Cianjur, Ketapang, Sleman, Garut, Agam, dan Bandung Barat.
