Senin, 15 Des 2025

Polisi Terduga Menyamar dan Membuat Kericuhan di Depan Mapolda Metro Jaya

  • account_circle Farrel Aditya
  • calendar_month Jum, 29 Agu 2025

menalar.id,.- Massa aksi menyerbu aparat kepolisian di Mapolda Metro Jaya, pada Jumat (29/8/2025). Namun, terlihat seorang pria tak dikenal memegang bendera negara Indonesia yang terduga merupakan aparat kepolisian menyamar dan melawan massa aksi yang hadir.

Aksi tersebut mengundang kericuhan setelah massa yang terdiri dari mahasiswa dan pengemudi ojek online (ojol) berusaha mendesak masuk ke area markas kepolisian sebagai bentuk protes atas insiden tewasnya Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojol, pada Kamis malam (28/8/2025).

Affan meninggal dunia akibat tertabrak kendaraan taktis milik aparat Brimob saat terjadi kericuhan di kawasan DPR/MPR RI, sehingga memicu gelombang kemarahan publik.

Dalam situasi memanas itu, perhatian warganet kemudian tertuju pada seorang pria berbaju kaos bergambar bendera Britania Raya yang terlihat membawa bendera Merah Putih.

Pria tersebut diduga merupakan aparat kepolisian yang menyamar di tengah massa aksi.

Kehadirannya menimbulkan polemik karena bukan hanya menyerang balik massa yang sudah memukul mundur aparat, tetapi juga memanfaatkan bendera negara dalam kericuhan.

Tindakan tersebut melanggar ketentuan dalam Undang-Undang  Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Ayat (a) menjelaskan larangan siapapun untuk merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan tindakan lain yang bertujuan untuk menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara. Selain itu, pada ayat (b) juga menjelaskan larangan memakai bendera negara untuk sesuatu yang tidak semestinya.

Melalui unggahan akun @barengwarga di X, terlihat bagaimana massa aksi meneriakkan dengan keras, “PEMBUNUH, PEMBUNUH, PEMBUNUH!” sebagai bentuk protes dan kemarahan terhadap aparat. Video itu dengan cepat beredar luas dan memicu perdebatan sengit di ruang publik.

Banyak pihak menilai keberadaan pria misterius yang membawa bendera itu justru memperkeruh situasi, alih-alih meredam amarah massa.

Reaksi warganet pun bermunculan. Sebagian besar mengecam keras aksi tersebut karena dianggap merusak kehormatan simbol negara. Namun, ada juga yang menyindir ironi peristiwa itu, di mana aparat yang seharusnya menjaga ketertiban justru tampak melakukan tindakan yang memperparah kericuhan.

“Wkwk kadang mereka juga yang anarkis, mereka juga yang adu domba, mereka juga yang kebakaran jenggot, aneh, stay safe semua,” ujar akun @scryoty dalam unggahan X @barengwarga.

 

 

Penulis

Seorang pemuda dengan minat terhadap banyak hal dan penuh pertanyaan dalam benaknya. Berharap mampu memberikan dampak positif melalui tulisannya.

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPR Sahkan RUU Ruang Udara, Apa Urgensi dan Manfaatnya?

    DPR Sahkan RUU Ruang Udara, Apa Urgensi dan Manfaatnya?

    • calendar_month Sel, 25 Nov 2025
    • account_circle Azka Al Ath-Har
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengelolaan Ruang Udara menjadi Undang-Undang (UU), pada Selasa (25/11/2025). Undang-Undang tersebut mengatur ruang udara, perizinan, hingga penggunaan drone. DPR menyetujui RUU tersebut dalam rapat paripurna DPR RI ke-9 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025-2026 di gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025). sebanyak 292 anggota DPR dan […]

  • Mitra Kerja Sama Dapur MBG Diduga Menggelapkan Dana

    Mitra Dapur MBG diduga Gelapkan Dana Operasional

    • calendar_month Jum, 18 Apr 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, terpaksa berhenti beroperasi pada akhir maret 2025.  Ira Mesra Destine (59) mengelola dapur tersebut bekerja sama dengan Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN), selaku pengelola dana operasional. Sejak Februari 2025, Ira mengaku tidak pernah menerima bayaran. Padahal, ia sudah menyuplai 60.000 […]

  • partai republik

    Partai Republik Panik! Kemenangan Mamdani Picu Seruan Deportasi

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Partai Republik desak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencabut kewarganegaraan dan mendeportasi calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. “Partai Republik meminta Trump mencabut kewarganegaraan Zohran Mamdani dan mendeportasinya dari negara (Amerika Serikat),” tulis laporan Economic Times, Minggu (29/6/2025). Mamdani, seorang politikus Muslim berusia 33 tahun menjadi calon kuat dari Partai […]

  • noel

    Prabowo Pecat Noel dari Kursi Wamenaker

    • calendar_month Sab, 23 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau disapa Noel, meminta amnesti atau pengampunan kepada Presiden Prabowo Subianto usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Semoga Pak Prabowo memberi saya amnesti,” ucap Noel di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). Noel juga […]

  • BNPB: 316 Orang Tewas dan 289 Masih Hilang akibat Banjir-Longsor

    BNPB: 316 Orang Tewas dan 289 Masih Hilang akibat Banjir-Longsor

    • calendar_month Ming, 30 Nov 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id., – Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merilis data terbaru mengenai korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Hingga Minggu (30/11/2025) siang, jumlah korban meninggal dunia tercatat 316 orang, sementara 289 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan bahwa korban terbanyak berasal dari wilayah Sumatra Utara. […]

  • Pramono Tetap Naikkan Dana RT/RW Meski Beratkan APBD

    Pramono Tetap Naikkan Dana RT/RW Meski Beratkan APBD

    • calendar_month Rab, 23 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui bahwa kenaikan dana operasional untuk pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sebesar 25 persen akan menjadi beban bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta. “Karena naik 25 persen saja dengan sejumlah RT/RW yang begitu banyak, beban anggarannya juga cukup besar,” ujar Pramono, rabu 24/7/2025. Pemerintah […]

expand_less