TikTok Diperiksa UE, Diduga Simpan Data Eropa di Server China
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Jum, 11 Jul 2025

menalar.id – TikTok kini diselidiki oleh otoritas Uni Eropa di Irlandia terkait praktik penyimpanan datanya. Penyelidikan ini muncul di tengah upaya Amerika Serikat memaksa pemisahan operasional TikTok dari induk perusahaannya, ByteDance, yang berbasis di Tiongkok.
Investigasi dilakukan karena adanya dugaan bahwa data pengguna TikTok di Eropa disimpan di Tiongkok. TikTok sendiri membantah tuduhan tersebut.
Namun, pada April 2025, regulator Irlandia menemukan bahwa sejumlah kecil data memang masih tersimpan di Tiongkok. Meski kemudian data tersebut telah dihapus.
Pihak TikTok menyatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi permasalahan ini secara internal, segera menghapus data yang bersangkutan dari server, dan memberitahu Komisi Perlindungan Data (DPC) di Irlandia.
“Data dalam jumlah kecil tersebut langsung dihapus dari server dan kami melaporkannya kepada DPC,” ujar juru bicara TikTok seperti dilansir Reuters, Jumat (11/7/2025).
TikTok menegaskan bahwa laporan kepada DPC menunjukkan komitmen mereka terhadap transparansi dan perlindungan data pengguna.
Respons TikTok
Sebelumnya, pada Mei 2025, TikTok dijatuhi denda sebesar US$620 juta atau sekitar Rp10 triliun oleh regulator Irlandia. Denda ini dikenakan karena kekhawatiran bahwa TikTok telah menyalahgunakan data pengguna di Eropa.
Temuan menunjukkan bahwa staf TikTok yang berada di Tiongkok sempat mengakses data pengguna secara jarak jauh. Menanggapi sanksi tersebut, TikTok mengajukan banding. Mereka berpendapat bahwa keputusan itu dapat menciptakan preseden negatif dan berpotensi merugikan perusahaan global lain yang beroperasi di Eropa.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.