Rusia Dituduh Intensif Gunakan Senjata Kimia Dalam Perang Ukraina
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sab, 5 Jul 2025

menalar.id – Belanda dan Jerman menuduh Rusia semakin intensif menggunakan senjata kimia dalam perang di Ukraina. Kedua negara ini memperingatkan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan mengancam stabilitas global.
Menurut laporan Newsweek, pada Sabtu (5/7/2025), badan intelijen Belanda dan Jerman memberi kesaksian bahwa Rusia telah meningkatkan penggunaan bahan kimia berbahaya, termasuk kloropikrin dalam konflik Ukraina. Padahal zat tersebut telah dilarang secara internasional.
Kementerian Pertahanan Belanda menegaskan bahwa badan intelijen militer dan sipil Belanda, yaitu MIVD dan AIVD, bersama dengan badan intelijen luar negeri Jerman (BND), mendukung temuan ini.
Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, menyampaikan bahwa Rusia secara sistematis dan dalam skala besar menggunakan senjata kimia. Ia menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap Konvensi Senjata Kimia (CWC) tahun 1993 yang juga ditandatangani oleh Rusia.
“Ini adalah jalan yang berbahaya. Tindakan ini tidak dapat diterima dan kembali menunjukkan sifat brutal agresor yang dihadapi Ukraina,” kata Brekelmans dalam pernyataan resminya. Ia meminta dunia internasional agar tidak mengabaikan pelanggaran tersebut.
Brekelmans memperingatkan bahwa jika dunia membiarkan penggunaan senjata kimia menjadi hal biasa, maka tidak hanya Ukraina yang terancam, tetapi juga seluruh Eropa dan dunia.
Pemerintah Belanda mendesak agar komunitas internasional meningkatkan sanksi terhadap Rusia, memperluas isolasi diplomatik, serta memberikan dukungan militer penuh kepada Ukraina.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Rusia maupun perwakilannya di Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) belum memberikan tanggapan resmi.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.