8 Mei 2025, Sambut Leo XIV Sebagai Paus Baru Umat Katolik
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Jum, 9 Mei 2025

menalar.id – Setelah melewati Konklaf selama 2 hari, Kardinal Robert Prevost pun terpilih sebagai paus pertama dari Amerika Serikat, pada (8/5/2025) waktu Roma.
Kardinal Protodeacon Dominique Mamberti mengumumkan terpilihnya Paus baru dari balkon Kapel Sistina.
Dalam siaran langsung di akun Instagram dan X Vatican News, ia berkata, “Aku menyampaikan kabar suka cita yang besar. Kita telah memiliki seorang Paus: Yang Mulia dan Terhormat Robert Francis, Kardinal Gereja Roma Suci Prevost, yang telah memilih nama Paus XIV.”
Paus Leo XIV menyapa publik untuk pertama kalinya dari balkon Basilika Santo Petrus dan langsung memberikan berkat. Dengan suara tenang, ia membuka pidatonya dengan kalimat, “Damai sejahtera bagi kalian semua.”
Dalam pidatonya, Paus Leo menegaskan pentingnya perdamaian dunia. “Kejahatan tidak akan menang, kita berada di tangan Tuhan,” ujarnya kepada ribuan umat Katolik yang memadati Lapangan Santo Petrus.
Profil Paus Leo XIV
Paus Leo XIV, yang terlahir dengan nama Robert Francis Prevost, lahir pada 14 September 1955. Kini ia berusia 69 tahun dan berasal dari Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Meski mahir dan tumbuh di Amerika Serikat, Paus Leo berdarah asli Prancis, Italia, dan Spanyol.
Ia menghabiskan masa kecilnya bersama keluarga dan menempuh pendidikan di Seminari Menengah Para Bapa Augustinian. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Villanova, Pennsylvania, dan meraih gelar Matematika serta mempelajari filsafat.
Pada 1977, Prevost memulai masa novisiatnya di Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) dan mengikrarkan kaul kekal pada 1981. Ia melanjutkan studi teologi di Catholic Theological Union di Chicago, dan pada usia 27 tahun dikirim ke Roma untuk mendalami Hukum Kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum).
Ia ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982 di Kolese Agustinian Santa Monica. Sebelum terpilih menjadi Paus, Paus Leo telah menempuh perjalanan panjang sebagai imam dan pemimpin Gereja.
Ia menjalani sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Amerika Selatan dan kemudian menjabat sebagai uskup di Peru. Dalam beberapa tahun terakhir, ia memimpin salah satu kantor penting di Vatikan yang mengurusi pengangkatan uskup di seluruh dunia.
Keterpilihannya sebagai Paus diharapkan mampu melanjutkan semangat reformasi yang telah dijalankan Paus Fransiskus sebelumnya.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman internasional yang kuat, Leo XIV menjadi Paus Agustinian pertama dalam sejarah Gereja Katolik. Kepemimpinannya diharapkan membawa Gereja menuju masa depan yang lebih inklusif dan penuh kedamaian.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.