Purbaya Ancam Geser Anggaran MBG Untuk Kurangi Utang
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sab, 20 Sep 2025

menalar.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, nyatakan siap mengalihkan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) apabila penyerapan yang Badan Gizi Nasional (BGN) lakukan berjalan lambat.
Ia menegaskan pemerintah ingin memastikan anggaran terserap optimal. Untuk itu, Kementerian Keuangan akan mengirimkan tim khusus guna melakukan pemantauan langsung terhadap penggunaan anggaran BGN.
“Treatment-nya sama kalau memang kita bisa lihat dan kita coba bantu termasuk ngirim manajemen dan segala macam biar kerja lah,” kata Purbaya dalam taklimat media di kantornya, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, bila hingga batas waktu yang ditentukan penyerapan tidak maksimal. Maka dana yang tersedia bisa dialihkan untuk kebutuhan lain.
Anggaran tersebut dapat digunakan bagi program kementerian atau lembaga yang lebih membutuhkan. Bisa juga dialokasikan untuk mengurangi defisit serta pembayaran utang negara.
“Kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapan hanya akan sekian ya kita ambil juga kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit atau untuk mengurangi utang. Jadi pada dasarnya tidak ada uang nganggur di departemen ataupun di kementerian,” ujarnya.
Dana MBG
Sebagai informasi, berdasarkan data BGN, hingga (8/9/2025) realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp15,7 triliun. Sedangkan, pemerintah menargetkan realisasi bisa meningkat hingga Rp20 triliun pada November mendatang.
Purbaya menekankan langkah ini juga untuk memacu kementerian dan lembaga agar bekerja lebih cepat sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia memastikan, Kemenkeu tetap akan menyediakan tambahan dana bila program MBG menunjukkan progres positif.
“Justru kita membantu MBG biar diserep lebih cepat. Tapi kalau saya enggak ada sanksi ya mereka santai-santai aja lah ini. Kalau bisa lebih cepat ditambah lagi uangnya kalau memang bagus,” tegasnya.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
