Prabowo Hitung Harga MBG: Rp10 Ribu Bisa Masak Ayam dan Telur
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Kam, 16 Okt 2025

menalar.id – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyajikan dua jenis lauk dalam setiap hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini bertujuan memastikan anak-anak Indonesia memperoleh asupan gizi yang lengkap dan seimbang setiap hari.
“Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu,” ujar Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang dalam siaran pers, Selasa (14/10/2025).
Nanik menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sendiri turut menghitung langsung komposisi menu MBG saat penyusunan program tersebut. Berdasarkan perhitungan itu, dengan anggaran Rp10.000 per porsi, menu bergizi dengan lauk ayam dan telur masih memungkinkan disajikan.
“Pak Prabowo menghitung sendiri. Dengan Rp10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur,” tambahnya.
Nanik mengingatkan seluruh dapur pelaksana MBG agar tidak melakukan mark-up atau pemangkasan anggaran bahan baku. Ia menegaskan program ini bukan proyek komersial. Melainkan wujud nyata perhatian Presiden terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia.
“Jangan dipangkas, dan jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Program ini bukan bisnis, tapi bentuk kasih sayang Pak Prabowo untuk anak-anak Indonesia,” tegasnya.
Masih Ada Dapur yang Belum Layak
Kendati, pelaksanaannya berjalan baik di sejumlah daerah, Nanik mengakui masih ada dapur MBG yang belum memenuhi standar kelayakan. Ia mencontohkan beberapa dapur di wilayah Kuningan hingga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masih beroperasi meski belum memiliki fasilitas sesuai ketentuan.
“Dari Kuningan sampai NTB, saya lihat beberapa dapur belum layak. Awalnya, dapur yang belum diepoksi tidak boleh beroperasi, tapi kini ada yang sudah berjalan meski belum memenuhi syarat,” ujarnya.
Menurut Nanik, peningkatan kualitas program MBG merupakan tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan SPPG di daerah.
“Kita harus mengakui bahwa ini kelalaian bersama—baik BGN, mitra, maupun SPPG. Karena itu, mari kita benahi bersama,” tuturnya.
Ia juga mengimbau agar para ahli gizi, akuntan, dan kepala SPPG saling berkoordinasi untuk menjaga mutu dan konsistensi menu.
Respons SPPG Kota Malang
Sementara itu, SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang menyatakan siap menjalankan arahan Presiden Prabowo terkait penyajian dua jenis lauk dalam Program MBG.
“Dengan anggaran Rp10.000, menu MBG dengan ayam dan telur dalam satu ompreng masih bisa diwujudkan, dan itu yang akan kami terapkan,” ujar Hanan Djalil, perwakilan SPPG Batik Tulis Celaket Malang, Rabu (15/10/2025).
Ia menambahkan, menu tersebut juga akan dilengkapi dengan buah dan sayur agar kandungan gizinya lebih seimbang.
“Kecuali jika ditambah susu, maka salah satu lauk harus dikurangi karena anggarannya tidak akan mencukupi,” jelasnya.
Menurut Hanan, SPPG Batik Tulis Celaket Malang dijadwalkan mulai beroperasi secara resmi pada 27 Oktober 2025 untuk mendukung pelaksanaan program MBG.
“Saat ini kami tengah melengkapi standar operasional, seperti SLHS, rapid test makanan, oven pengering ompreng, serta penyaring air yang akan menggunakan produk Korea Selatan bersertifikat internasional,” pungkasnya.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
