KDM Bakal Umumkan ASN Termalas di TikTok, Siapkan Reward dan Program Sosial “Poe Ibu”
- account_circle Nisrina
- calendar_month Sab, 4 Okt 2025

menalar.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyatakan akan mengumumkan pegawai aparatur sipil negara (ASN) yang malas bekerja di lingkungan Pemprov Jabar. Pengumuman itu rencananya dipublikasikan melalui akun TikTok pribadinya mulai 1/11/2025 mendatang.
Menurut Dedi, ASN yang jarang hadir dan kinerjanya buruk akan disebutkan namanya lengkap dengan foto serta alamat tempat tinggalnya. Ia menegaskan, langkah ini diambil agar para ASN lebih semangat dalam bekerja dan tidak menyepelekan tugas negara yang sudah menjadi kewajiban mereka.
“Ya orang digaji kan harus ada produk. Kalau digaji enggak ada produk, ngapain?” ujar Dedi usai memberikan pengarahan kepada ribuan ASN di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Kamis (2/10/2025).
Evaluasi dan Sanksi Tegas
Dalam keterangannya, Dedi menegaskan bahwa setiap ASN akan dievaluasi secara rutin oleh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Evaluasi ini mencakup kehadiran, capaian kerja, serta kontribusi nyata yang diberikan. ASN yang tidak produktif bisa dipindahkan ke bidang lain, misalnya ditugaskan sebagai tenaga administrasi di sekolah-sekolah.
Namun, jika seorang ASN berulang kali malas dan tidak mampu mencapai target kinerja, sanksi lebih berat akan dijatuhkan. “Hari ini sudah lebih dari 20 orang diberhentikan, cuma kita tidak umumkan,” ungkap KDM.
Ada Reward bagi ASN Produktif
Meski tegas dengan hukuman, KDM juga menekankan pentingnya apresiasi. Ia memastikan Pemprov Jabar akan memberikan penghargaan (reward) bagi ASN yang disiplin, rajin, dan mampu menunjukkan kinerja baik. Dengan cara ini, pegawai diharapkan tidak hanya takut terkena sanksi, tetapi juga termotivasi karena ada peluang mendapat penghargaan.
Program “Poe Ibu”
Selain berbicara soal kinerja ASN, KDM juga mengenalkan program sosial bernama “Poe Ibu”. Dalam program ini, setiap ASN diwajibkan menabung seribu rupiah per hari. Uang yang terkumpul nantinya digunakan untuk membantu masalah sosial di Jawa Barat, terutama pendidikan dan kesehatan.
Program ini sekaligus menjadi ajakan untuk membangun solidaritas antarpegawai, sehingga ASN tidak hanya bekerja untuk pemerintahan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
- Penulis: Nisrina
