Indonesia Evakuasi 101 WNI dari Iran dan Israel
- account_circle Sayida
- calendar_month Sab, 21 Jun 2025

menalar.id,. – Menteri Luar Negeri Sugiono mengonfirmasi pemerintah telah berhasil mengevakuasi 101 warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menyusul eskalasi konflik antara kedua negara. Dalam keterangan video dari Istanbul, Turki pada Sabtu (21/6/2025), Sugiono menjelaskan timnya memindahkan 97 WNI melalui jalur darat perbatasan Iran-Azerbaijan.
“Sekarang sedang beristirahat di Baku,” ujar Sugiono yang sedang menghadiri pertemuan OKI.
Rombongan evakuasi terdiri dari 93 WNI, staf kedutaan, dan satu warga asing pasangan WNI. Proses evakuasi memakan waktu 16 jam dengan kondisi perbatasan yang lebih ramai dari biasa, namun berjalan lancar.
Evakuasi Paralel dari Israel
Bersamaan dengan itu, Kementerian Luar Negeri berhasil memindahkan 4 WNI dari Israel melalui Yordania.
“Semuanya dalam keadaan baik, sementara kita juga masih terus melakukan komunikasi dengan warga negara kita yang lain,” jelas politikus Partai Gerindra ini.
Sugiono menegaskan akan terus memantau perkembangan evakuasi. Pemerintah telah meningkatkan status keamanan KBRI Teheran ke Siaga 1 pada 18 Juni lalu, mempercepat proses evakuasi.
Data WNI di Kawasan Konflik
– Iran: ±380 WNI (khususnya di Teheran)
– Israel: 194 WNI (11 meminta evakuasi)
Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha menjelaskan KBRI Amman, Yordania menangani evakuasi dari Israel karena tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel.
“Dengan eskalasi saat ini, langkah evakuasi itu dipersiapkan oleh KBRI Amman,” kata Judha pada Kamis (19/6/2025).
Latar Belakang Konflik
Ketegangan memuncak sejak 13 Juni ketika:
– Israel menyerang fasilitas militer/nuklir Iran
– Iran membalas dengan serangan ke Israel
– Korban:
Israel: 24 tewas, ratusan luka
Iran: 639 tewas, 1.300+ luka (menurut media Iran)
Pemerintah Indonesia terus memantau situasi dan bersiap melakukan evakuasi tambahan jika diperlukan.
Penulis Sayida
Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum
