Gubernur Aceh Datangkan Tim dari China untuk Bantu Pencarian Korban
- account_circle Nisrina
- calendar_month Ming, 7 Des 2025

menalar.id – Komisi I DPR RI menyatakan akan berkoordinasi dengan kementerian terkait setelah Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mendatangkan tim dari China untuk membantu mendeteksi korban banjir bandang yang masih tertimbun lumpur. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai mekanisme kerja sama resmi pemerintah Indonesia.
“Komisi I DPR RI akan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, melansir dari Kompas, Minggu (7/12/2025).
Dave menjelaskan bahwa setiap bantuan internasional harus mematuhi aturan pemerintah pusat. “Kami menegaskan bahwa prinsip yang selalu kami junjung adalah memastikan setiap bantuan dari luar negeri berjalan melalui mekanisme resmi pemerintah pusat, baik melalui Kementerian Luar Negeri maupun instansi terkait,” ujarnya.
Ia menambahkan, Komisi I memahami kebutuhan mendesak Pemprov Aceh dalam situasi darurat, namun koordinasi dengan pusat tetap wajib dijaga.
“Setiap kehadiran tim asing di daerah bencana harus transparan, terkoordinasi, dan sesuai protokol nasional agar bantuan efektif sekaligus menjaga kedaulatan serta martabat bangsa,” katanya.
Lima Relawan China Tiba di Aceh
Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengonfirmasi bahwa lima orang relawan dari China telah tiba di Aceh untuk membantu pencarian korban banjir dan longsor. Mereka membawa perangkat khusus untuk melacak jenazah di dalam lumpur.
“Tim dari China lima orang datang untuk mendeteksi mayat yang ada di dalam lumpur dan mereka ada alat untuk mengambil mayat-mayat itu,” kata Mualem kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).
Kelima relawan itu telah bertemu Mualem di Pendopo Gubernur Aceh. Mereka mengenakan seragam biru dengan bendera Tiongkok di lengan kiri.
Menurut Mualem, tim tersebut akan diterjunkan ke wilayah paling parah di pesisir timur Aceh. “Mayat-mayat di Aceh Timur, Aceh Utara dan Aceh Tamiang masih dalam lumpur, jadi lumpur itu sampai sepinggang. Jadi mereka ada alat bantu kita,” ujarnya.
Kondisi Lapangan Masih Berat, Banyak Desa Hancur
Mualem menyebut sejumlah desa hilang tersapu banjir besar pekan lalu. “Banyak kampung dan kecamatan yang tinggal nama sekarang. Jadi mereka udah banyak korban,” katanya.
Ia mengaku sangat terpukul melihat kondisi empat daerah paling terdampak. Bantuan logistik seperti sembako dan air bersih masih sangat dibutuhkan. “Weuh hate (sedih sekali) dan juga dengan rasa was-was kalau kita lihat beberapa kabupaten urgent sekali, parah sekali lebih banyak korban jiwa,” jelasnya.
“Terutama sekali di 4 kabupaten. Itu Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara dan sebagian Bireuen, itu yang paling kita sesali lah. Tapi apa boleh buat itu bencana alam. Setiap bencana ada hikmahnya,” pungkasnya.
- Penulis: Nisrina
