Erupsi Gunung Semeru, Dampak dan Tindakan Pemerintah
- account_circle Azka Al Ath-Har
- calendar_month Sen, 24 Nov 2025

menalar.id., – Gunung Semeru kembali mengalami erupsi setinggi 2.000 meter di atas puncak, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa sejak awal 2025 hingga akhir November, gunung tersebut telah meletus 2.812 kali.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) erupsi tersebut mengakibatkan tiga orang mengalami luka berat. Berdasarkan data tambahan dari Badan Penaggulan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat jumlah pengungsi sebanyak 1.116 orang.
Mengutip ANTARA, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa erupsi juga merusak lahan pertanian seluas 204,63 hektare serta 21 rumah. Ia menambahkan bahwa satu fasilitas pendidikan, satu fasilitas kesehatan, dan satu gardu PLN turut mengalami kerusakan berat.
“Selain lahan pertanian seluas 204,63 hektare rusak, ada rumah rusak berat 21 unit, termasuk fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan gardu PLN masing-masing rusak berat satu unit,” jelasnya, pada Senin (24/11/2025).
BNPB menyebut tiga desa mengalami dampak paling parah akibat lontaran material vulkanik Gunung Semeru. Tiga desa itu meliputi Supiturang dan Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo serta Penanggal di Kecamatan Candipuro.
Ia menyampaikan bahwa tim gabungan mencatat 528 warga dari desa tersebut telah mengungsi hingga Minggu (23/11/2025). Pemerintah menyiapkan dua lokasi pengungsian untuk mereka tempati, yakni SMP Negeri 02 Pronojiwo (307 jiwa) dan SDN 04 Supiturang (221 jiwa).
“Meskipun berada di pengungsian, mereka tetap beraktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang terdampak abu vulkanik maupun tetap bekerja,” ucapnya.
Melansir Detik, Abdul mengatakan BNPB telah menyalurkan berbagai bantuan logistik dan kebutuhan kelompok untuk membantu para pengungsi erupsi Gunung Semeru. Bantuan itu mencakup 300 matras, 300 terpal, 300 selimut, 200 boks masker medis, 200 paket kantong sampah, serta 150 paket perlengkapan kebersihan. Selain itu, pemerintah juga mengirim 1.000 porsi makanan siap saji dan 200 paket sembako.
“Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersama antara BNPB dan perwakilan Komisi VIII DPR RI. Bantuan dimanfaatkan oleh mereka yang tempat tinggalnya terdampak maupun masyarakat sekitar yang turut terpapar abu vulkanik,” ujarmya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur merespon cepat dalam penanganan dan penanggulangan bencana. Pemerintah setempat bergerak cepat menangani darurat pasca-erupsi dengan mengerahkan sejumlah alat berat.
Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa Pemprov Jawa Timur memusatkan penanganan pasca-erupsi pada pemulihan infrastruktur sungai dan perlindungan permukiman warga. Penanganan tersebut dimulai pukul 08.00 WIB dengan mengerahkan 8 ekskavator, 2 dozer, dan 2 loader dari berbagai instansi untuk mempercepat pembersihan material vulkanik dan perbaikan tanggul.
“Kami ingin pastikan semua akses dan fasilitas umum di wilayah Pronojiwo segera pulih kembali. Karena ini terkait keamanan dan mobilitas warga di sana,” katanya, pada Kamis (24/11/2025).
Penulis Azka Al Ath-Har
Tumbuh di antara kegelisahan dan rasa ingin tahu, belajar melihat dunia lewat detail kecil yang sering luput dari perhatian. Tertarik pada isu sosial, budaya, dan kemanusiaan.
