Peluncuran Resmi Buku Jokowi’s White Paper Dijadwalkan di Jakarta
- account_circle Nisrina
- calendar_month Jum, 22 Agu 2025

menalar.id – Peluncuran awal buku Jokowi’s White Paper di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (18/8/2025), tidak berjalan mulus. Acara yang digelar di University Club (UC) UGM itu sempat terkendala soal tempat dan listrik.
Roy Suryo menjelaskan, bahwa sehari sebelum acara dr. Tifa sudah memesan Ruang Nusantara UC dengan uang muka Rp1 juta. Namun malamnya, pihak UC didatangi Unit Pengamanan UGM (UP4), Pamdal, dan Polsek Bulaksumur. Keesokan harinya, UC menyampaikan bahwa pemesanan dibatalkan dan uang muka dikembalikan.
Panitia sempat berencana pindah ke Kafe Musea, Jalan Cik Ditiro. Tapi karena banyak undangan sudah datang ke UC, acara akhirnya tetap digelar di coffee shop UC.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan makan siang, lalu berlanjut ke soft launching. Lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada dinyanyikan bersama. Tak lama kemudian, lampu dan pendingin ruangan mati, sementara area lain tetap menyala. Panitia menduga ada upaya penggagalan, tapi acara tetap berjalan hingga pukul 16.00 WIB.
Beberapa tokoh hadir, seperti Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Said Didu, Refly Harun, Agus FDI, dan Taufik. Ada juga akademisi UGM serta sejumlah wartawan. Panitia menyebut peluncuran resmi buku ini akan digelar di Jakarta pada (27/8/2025).
Isi buku:
Roy Suryo menuturkan, buku setebal 700 halaman itu ia tulis bersama Rismon Hasiholan Sianipar dan Tifauzia Tiyassuma atau dr. Tifa. Buku tersebut berisi perjalanan mereka menggugat keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.
“Memuat tentang apa yang kami lakukan sejauh ini. Mulai dari ketika isu (ijazah palsu) pertama kali keluar ya,” kata Roy
Menurut Roy, ia mengingat awal mula keraguan muncul ketika Jokowi hadir di sebuah seminar di Universitas Islam Indonesia. Dari obrolan ringan soal indeks prestasi (IP) muncul tanda tanya, lalu muncullah tokoh kritis seperti Bambang Trimulyono dan Sugi Nur Raharja (Gus Nur). “Sempat kemudian mereka mempertanyakan soal itu. Tapi mereka dikriminalisasi. Itu semua kami tulis dalam buku itu,” jelasnya
Buku ini juga memuat pertemuan mereka dengan pihak UGM untuk menagih skripsi Jokowi. Roy mengaku sempat memegang langsung skripsi tersebut. “Saya memegang skripsi itu ya. Dan kemudian kita meneliti langsung ya waktu itu,” katanya.
Menurut Rismon, skripsi itu tidak layak disebut karya ilmiah karena tidak ada lembar pengesahan dari Fakultas Kehutanan UGM. Ia juga menilai ada banyak kejanggalan teknis di dalamnya.
Selain itu, ada juga pembahasan analisis digital terhadap file ijazah Jokowi yang sempat beredar di media sosial. “Kami berhasil buktikan foto ijazah Jokowi yang diunggah itu tidak asli dengan metode ELA,” kata Rismon.
Roy menegaskan, mereka menyimpulkan skripsi Jokowi “99 persen palsu” sehingga ijazahnya mustahil asli. “Itu saja yang paling penting,” ujarnya.
Ia menyebut judul Jokowi’s White Paper dipilih untuk menjaga nama baik UGM. “Kami sepakat menjuduli Jokowi’s White Paper. Karena kami ingin membersihkan kampus kami tercinta ini. Kami bertiga lulusan sini. S1, S2-nya semuanya dari UGM semua,” ujar Roy.
- Penulis: Nisrina