Kamis, 30 Okt 2025

Uji Coba MBG di SMK Muhammadiyah 1 Tangsel, Pelajar Hemat

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Kam, 17 Apr 2025

menalar.id,. – Sorak semangat menggema saat para guru membagikan 338 kotak makan siang kepada murid SMK Muhammadiyah 1 Tangerang Selatan (Tangsel) kepada redaksi menalar.id, Selasa (15/4/2025). Pembagian ini merupakan bagian dari uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar selama sepekan, yang dimulai (14/4/2025). Para murid meyambut dengan antusias. 

 

Sejak peluncuran program MBG secara nasional pada (6/1/2025), pemerintah terus mengupayakan pemerataan di berbagai sekolah. Lewat program ini, pemerintah memiliki tujuan untuk memperbaiki gizi pelajar agar menciptakan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. Hinga kini, Sekitar 733 ribu murid dari berbagai daerah Indonesia telah menerima MBG.  

 

Aderista, salah satu siswi kelas 11 SMK Muhammadiyah 1 Tangsel turut memberikan tanggapannya. “Keren, sih. Karena sebelumnya belum ada dan lumayan senang dengan MBG ini,” ucap Adenista lewat wawancara yang dilakukan menalar.

 

Aderista juga menyampaikan bahwa sebelum adanya program MBG, para murid terbiasa membawa bekal atau membeli jajanan seperti cilor, nasi uduk, hingga batagor. Kini, berkat MBG ia dapat menabung.

 

Mengenai kualitas makanan, sekolah turut andil memastikan isi kotak makan tetap layak konsumsi dengan memeriksa satu per satu sebelum guru membagikannya kepada murid.

 

“Hari ini kami dapat menu ikan, tempe, dan jamur krispi. Untuk buahnya semangka dan nggak dapat susu,” katanya. Meski tidak mendapatkan susu sebagai asupan tambahan, sebagian besar murid tetap menikmati makanan yang mereka terima. 

 

Akibat keterbatasan jumlah kotak makan dari pemerintah, SMK Muhammadiyah 1 Tangsel menerapkan sistem pembagian secara bergilir setiap harinya berdasarkan jenjang kelas oleh guru. 

 

Sebagai contoh, hari ini kelas 11 akan mendapatkan MBG dan esok harinya yang dapat kelas 12. Walaupun belum mencakup seluruh murid dalam satu waktu, sekolah merancang sistem ini agar pemerataan berlangsung  secara bertahap. 

 

Aderista menilai meskipun ia pribadi tidak banyak merasakan perbedaan signifikan dari program MBG di SMK Muhammadiyah 1 Tangsel, ia tetap merasa program ini membantu.

 

Menurutnya, masih banyak program lain seperti pendidikan yang jauh lebih penting daripada MBG. Apabila program MBG terus berlanjut, harapannya seluruh peserta didik dapat merasakan manfaatnya secara langsung.

 

 



Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • SK Kemenkum RI Sahkan Kepemimpinan Misbakhun, SOKSI Tegaskan Legalitas Sudah Final

    SK Kemenkum RI Sahkan Kepemimpinan Misbakhun, SOKSI Tegaskan Legalitas Sudah Final

    • calendar_month Ming, 7 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id –  Setelah direstui Partai Golkar dan melewati serangkaian proses, Kementerian Hukum Republik Indonesia menegaskan supremasi hukum dengan menerbitkan surat keputusan (SK) yang secara resmi mengesahkan kepemimpinan Mukhamad Misbakhun sebagai Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) masa bhakti 2025-2030. Tim Hukum SOKSI menegaskan bahwa SK ini adalah bukti kehadiran negara dalam memberikan kepastian […]

  • 15 Massa Aksi Diamankan dalam Demo 25 Agustus di DPR

    15 Massa Aksi Diamankan dalam Demo 25 Agustus di DPR

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Farrel Aditya
    • 0Komentar

    menalar.id.,- Polisi mengamankan 15 massa aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025). Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan penangkapan massa aksi mereka lakukan ketika terjadi bentrokan antara massa aksi demonstran dan aparat di pintu utama kompleks parlemen. “Total 15 orang diamankan, terdiri dari empat pelajar […]

  • pelajar

    Terbaru! Pelajar SD-SMP di Bekasi Tak Boleh Bawa HP ke Sekolah

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dilarang untuk membawa gawai ke sekolah mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Hal ini, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sampaikan di Plaza Pemkot, Bekasi, Senin (30/6/2025). “Saya sampaikan untuk tahun ajaran baru, nanti mulai pertengahan Juli sudah tidak ada lagi anak SD dan SMP membawa […]

  • Beberapa Kampus Kuliah Daring, Imbas Demo

    Beberapa Kampus Kuliah Daring, Imbas Demo

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Farrel Aditya
    • 0Komentar

    menalar.id,.- Beberapa kampus di Jabodetabek seperti UI, UIN Jakarta, Trisakti, dan beberapa kampus di luar Jabodetabek mengalihkan kuliah ke daring. Kampus UI dan UIN Jakarta memutuskan seluruh kegiatan kampus mereka alihkan ke daring mulai tanggal 1–4 September 2025, seperti surat edaran yang mereka publikasikan, pada Minggu (31/8/2025). Kebijakan mereka ambil menyusul perkembangan situasi terbaru yang mereka […]

  • Pendaftaran Sekolah Rakyat Sumenep Masih Nol

    Pendaftaran Sekolah Rakyat Sumenep Masih Nol

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ditargetkan mulai jalan pada Agustus 2025. Sumenep masuk kategori 1C sebagai daerah pelaksana program ini. Tapi sampai pertengahan Juli, belum ada satu pun calon siswa yang mendaftar ke sekolah berasrama tersebut. Untuk mengejar target, Pemerintah Kabupaten Sumenep mulai melibatkan banyak pihak agar pendaftaran segera terpenuhi. “Seluruh […]

  • Perjuangan Kakek di Kalsel: Pertahankan Tanah, Tapi Terancam Penjara

    Perjuangan Kakek di Kalsel: Pertahankan Tanah, Tapi Terancam Penjara

    • calendar_month Kam, 5 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Kakek asal Kalimantan Selatan bernama Kahfi (73) harus mempertahankan tanah miliknya. Tanah Miliknya menjadi objek sengketa pidana. Menurut Kahfi, dia sudah mempunyai dokumen tanah itu sejak 1988, jauh sebelum pihak pelapor. “Sedangkan pelapor (punya dokumen) tahun 1998,” Ucap Kakek Kahfi Ia mengaku kalau usahanya untuk mendapatkan keadilan tanah sudah sah dan tetap. Putusan pidana […]

expand_less