40 Dapur Umum Program MBG Ditutup Akibat Keracunan Massal
- account_circle Farrel Aditya
- calendar_month Ming, 28 Sep 2025

menalar.id,.– Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil tindakan tegas dengan menutup 40 dari 45 dapur umum yang melayani program Makanan Bergizi (MBG) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Langkah drastis ini dilakukan menyusul insiden keracunan massal yang disebabkan serangkaian kegagalan dalam keamanan pangan.
Dalam konferensi pers yang diunggah pada Jumat, (26/9/2025), Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deang, memaparkan bahwa penyebab utama insiden ini adalah penggunaan bahan baku yang tidak segar. Ia menyoroti sebuah kasus di Bandung sebagai contoh yang fatal.
“Kejadian di Bandung ini sungguh di luar nalar, bagaimana bahan baku dalam kondisi tidak fresh, ayam dibeli di hari Sabtu baru dimasak di hari Rabu,” ujarnya.
Pihaknya menyatakan tidak akan mentolerir penggunaan bahan baku yang tidak segar dalam penyediaan makanan untuk anak-anak.
Selain itu, investigasi BGN menemukan adanya kelalaian dalam standar operasional dan pengawasan. Banyak mitra penyedia makanan yang belum melengkapi sertifikasi krusial.
“Kami memberikan batas waktu satu bulan untuk (mitra) melengkapi Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, dan sertifikat untuk penggunaan air yang layak pakai. Kalau dalam satu bulan tidak memenuhi, maka kami akan menutup (kontraknya).” tegas Nanik.
Penurunan kinerja petugas pengawas di lapangan juga diakui menjadi salah satu faktor.
Pengawasan yang seharusnya ketat dari proses pemilihan bahan baku hingga distribusi, menjadi longgar.
Langkah-Langkah Tegas BGN
Sebagai respons atas insiden ini, BGN telah mengeluarkan serangkaian kebijakan perbaikan, di antaranya:
- Standarisasi Koki
Setiap dapur umum wajib dipimpin oleh seorang chef bersertifikasi.
- Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Menghentikan penggunaan produk pabrikan dan beralih sepenuhnya ke produk lokal untuk memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Roti, misalnya, akan dibuat oleh para ibu dari siswa penerima manfaat.
- Peningkatan Pengawasan
Mengembalikan jam kerja petugas pengawas (SPPIK) untuk memastikan mereka berada di lokasi dari awal hingga akhir proses penyiapan makanan.
“Kami tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak di Indonesia,” pungkas Wakil Nanik.
Nanik menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan keamanan dan kualitas program makanan bergizi tersebut.
Penutupan 40 dapur umum ini menjadi peringatan keras bagi semua mitra untuk mematuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan.
Penulis Farrel Aditya
Seorang pemuda dengan minat terhadap banyak hal dan penuh pertanyaan dalam benaknya. Berharap mampu memberikan dampak positif melalui tulisannya.
