Warga Siaga 1! BMKG Peringati Akan Ada La Nina dan Potensi Badai Seroja
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month 1 jam yang lalu

menalar.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan seluruh wilayah Indonesia untuk bersiap menghadapi dua potensi ancaman sekaligus. Adapun prediksi tersebut La Niña lemah dan meningkatnya frekuensi siklon tropis mirip Badai Seroja.
Kedua fenomena ini diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Maret 2026.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, pihaknya telah mendeteksi kemunculan La Niña lemah yang dipicu oleh perbedaan suhu antara Samudra Pasifik dan perairan kepulauan Indonesia. Ia menambahkan, pola atmosfer saat ini menunjukkan penguatan angin timuran.
Meskipun La Niña terdeteksi, Dwikorita menegaskan curah hujan nasional masih berada pada kisaran normal. Ia menjelaskan bahwa peningkatan curah hujan di beberapa wilayah bukan disebabkan oleh La Niña.
Melainkan karena suhu muka laut yang semakin hangat.
“Peningkatan curah hujan memang terjadi di sejumlah daerah, tetapi penyebabnya bukan La Niña lemah. Faktor utamanya adalah suhu muka air laut yang semakin tinggi,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers, pada Sabtu (1/11/2025).
BMKG Waspadai Siklon Tropis Mirip Badai Seroja
BMKG juga memperingatkan masyarakat akan potensi pembentukan siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai November ini. Hal ini berpotensi memicu cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan lebat, hingga banjir bandang.
Wilayah yang berisiko tinggi meliputi:
- Lesisir selatan Jawa
- Bali
- Nusa Tenggara
- Maluku bagian selatan
Dwikorita menyebut, fenomena yang menyerupai Badai Seroja pernah menghantam Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021 dan menewaskan 181 orang.
“Frekuensi kemunculan fenomena serupa Badai Seroja kemungkinan meningkat antara November hingga Februari, bahkan bisa berlanjut sampai Maret atau April,” jelasnya.
BMKG Desak Pemerintah dan Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan
Dwikorita pun meminta pemerintah daerah dan masyarakat segera meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana tersebut.
“Kami meminta seluruh pihak untuk bersiaga menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang mungkin meningkat di masa puncak musim hujan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia bisa terdampak siklon tropis kapan saja. Bahkan di luar periode puncak seperti yang terjadi pada Badai Seroja.
Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar terus memantau informasi dan peringatan dini cuaca dari BMKG secara berkala.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
