Kamis, 30 Okt 2025

RSUD Bali Mandara Ungkap Penyebab Kematian Pendaki Brasil di Gunung Rinjani

  • account_circle Sayida
  • calendar_month Jum, 27 Jun 2025

menalar.id,. – Seorang wisatawan asal Brasil, Juliana Marins (26), mengalami kecelakaan fatal saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peristiwa yang terjadi Sabtu (21/6/2025) ini menarik perhatian luas karena medan evakuasi yang sulit dan lokasi jatuh yang sangat berbahaya.

Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii selaku Kepala Basarnas mengkonfirmasi melalui akun resmi Basarnas pada Selasa (24/6/2025) malam bahwa tim telah menemukan jenazah Juliana di kedalaman 600 meter.

“Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kedalaman sekitar 600 meter,” jelas Syafii.

Juliana melakukan pendakian bersama enam rekan sesama wisatawan dan seorang pemandu lokal melalui jalur Sembalun. Kecelakaan terjadi pada dini hari Sabtu (21/6) saat mereka sedang dalam perjalanan mendaki.

Proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena medan yang ekstrem dan kedalaman jurang yang mencapai ratusan meter. Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra hati-hati untuk mengangkat jenazah dari lokasi terjatuh.

Penyebab Kematian

Tim forensik RSUD Bali Mandara menyelesaikan otopsi terhadap jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas setelah terjatuh di Gunung Rinjani. Dokter forensik Ida Bagus Putu Alit memimpin pemeriksaan yang berlangsung Kamis (26/6/2025) pukul 22.00 WITA.

Dalam konferensi pers, Alit memaparkan hasil pemeriksaan yang menunjukkan luka parah di seluruh tubuh korban.

“Kami menemukan luka lecet geser akibat benda tumpul dan beberapa patah tulang, terutama di area dada, punggung, tulang belakang, dan paha,” jelas Alit.

Trauma Berat Sebabkan Kematian Cepat

Hasil otopsi mengungkap bahwa trauma berat menyebabkan kerusakan organ dalam dan pendarahan masif yang menjadi penyebab utama kematian.

“Kami menyimpulkan penyebab kematian adalah trauma tumpul yang merusak organ dalam dan menyebabkan pendarahan hebat,” tegasnya.

Pendarahan terparah terjadi di area dada dan perut. Tim forensik memperkirakan korban meninggal dalam waktu 20 menit setelah mengalami trauma, tanpa menunjukkan tanda-tanda perdarahan lambat.

Hipotermia Bukan Faktor Kematian

Meski sempat muncul dugaan hipotermia, Alit menegaskan bahwa kondisi jenazah yang telah melalui proses pendinginan di freezer membuat pemeriksaan ini tidak mungkin dilakukan. Namun, tim forensik memastikan luka parah yang ditemukan cukup untuk menyingkirkan kemungkinan kematian akibat hipotermia.

“Dari luka dan pendarahan yang ada, kami pastikan hipotermia bukan penyebab kematian,” ujar Alit.

Status Jenazah

Hingga Jumat (27/6/2025), jenazah Juliana Marins masih berada di Ruang Jenazah Forensik RSUP Prof. Ngoerah. Pihak rumah sakit menunggu keputusan penyidik sebelum menyerahkan jenazah kepada keluarga.

“Jika penyidik sudah menyelesaikan prosedurnya, jenazah akan segera kami serahkan kepada keluarga tanpa perlu otopsi tambahan,” pungkas Alit.

Temuan ini memberikan kejelasan bagi keluarga dan otoritas terkait mengenai penyebab kematian pendaki asing tersebut, sekaligus menutup spekulasi yang beredar sebelumnya.

Penulis

Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum

Rekomendasi Untuk Anda

  • china

    Banjir Terparah di Hong Kong, Kemlu RI Pastikan WNI Selamat

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Hujan ekstrem kini melanda Hongkong, Guangdong, Hainan, dan Taiwan. Menurut laporan Al Jazeera, curah hujan di Hong Kong mencapai 350 mm hingga Selasa pukul 14.00 waktu setempat. Angka tertinggi yang tercatat pada bulan Agustus sejak tahun 1884. Akibat cuaca ekstrem ini, sejumlah ruas jalan mengalami banjir parah dan aktivitas di sekolah serta perkantoran […]

  • UMKM dan Pemandu Wisata Jabar Terdampak Aturan Study Tour

    UMKM dan Pemandu Wisata Jabar Terdampak Aturan Study Tour

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Para pekerja di sektor pariwisata Jawa Barat mulai merasakan dampak dari larangan kegiatan study tour yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Aturan ini berlaku sejak Mei 2025 dan membuat banyak pelaku wisata kesulitan karena orderan menjadi sepi. Larangan ini tertulis dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 45/PK.03.03/KESRA. Salah satu poinnya menyebut bahwa sekolah […]

  • BUMN

    RUU BUMN Ketuk Palu , Kementerian BUMN Resmi Jadi Badan Pengaturan

    • calendar_month Kam, 2 Okt 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi undang-undang. RUU ini disahkan dalam Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026, Kamis (2/10/2025). Pengesahan dilakukan setelah Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta persetujuan anggota dewan terkait rancangan revisi UU BUMN. […]

  • TNI Siap Evakuasi WNI di Zona Konflik

    TNI Siap Evakuasi WNI di Zona Konflik

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- TNI siap membantu pemerintah mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah yang terkena dampak konflik di Iran dan Israel. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyampaikan bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah memerintahkan seluruh timnya untuk bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan proses evakuasi WNI berjalan lancar, Jumat […]

  • Sengketa Kepemilikan Pulau Aceh-Sumut, Muslim Ayub: Potensi Migas Jadi Penyebab

    Sengketa Kepemilikan Pulau Aceh-Sumut, Muslim Ayub: Potensi Migas Jadi Penyebab

    • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id-Anggota DPR asal Aceh Muslim Ayub, meyakini sengketa kepemilikan empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) berhubungan dengan potensi sumber daya minyak dan gas (migas) di kawasan tersebut (14/6/2025). Muslim Ayub menilai adanya potensi cadangan minyak dan gas (migas) di empat pulau tersebut menjadi alasan utama bagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memindahkan […]

  • Menkeu dan KDM Saling Bantah Soal Dana Pemda Mengendap di Bank

    Menkeu dan KDM Saling Bantah Soal Dana Pemda Mengendap di Bank

    • calendar_month Kam, 23 Okt 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saling lempar pernyataan soal dana pemerintah daerah yang disebut mengendap di perbankan. Sebelumnya, Purbaya mengungkapkan ada Rp 234 triliun dana milik pemerintah daerah yang belum digunakan dan masih tersimpan di bank. Jawa Barat Jadi Sorotan Dari jumlah tersebut, Provinsi Jawa Barat […]

expand_less