Prabowo Minta Listrik dari Sampah Dipercepat, Target Rampung 18 Bulan
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sel, 26 Agu 2025

menalar.id – Presiden RI Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, (25/8/2025). Dalam rapat tersebut, Prabowo memberikan instruksi agar program pengelolaan energi berbasis sampah tau waste to energy dipercepat.
Proses administrasi yang sebelumnya membutuhkan enam bulan kini dipangkas menjadi tiga bulan. Sehingga target penyelesaian proyek dalam 18 bulan diharapkan bisa tercapai.
Selain isu energi, rapat itu kembali membahas perkembangan program koperasi desa yang sudah mulai berjalan. Serta program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan target 1,3 juta ton.
Terkait kelistrikan, Presiden mendorong percepatan program listrik desa yang ditujukan untuk 5.700 desa dan 4.400 dusun. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyebutkan ada 30 kota besar prioritas yang ditargetkan untuk mengembangi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), dengan potensi produksi sekitar 20 MW per kota.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, turut menjelaskan bahwa harga pokok produksi (HPP) listrik di sejumlah daerah, khususnya dari pembangkit berbahan bakar diesel masih tinggi yakni di atas US$ 0,30 per kWh. Sementara itu, berdasarkan rancangan Perpres baru, tarif listrik dari PLTSa diperkirakan lebih rendah, sekitar US$ 0,13 per kWh.
“Justru yang untuk mengolah sampah ini sesuai dengan rancangan Perpres. Sesuai juga dengan Perpres 35 2018 ini implementasinya juga sama. Perkiraan harganya sekitar 13 sen USD per KWH,” kata Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (15/3) dikutip dari CNBC Indonesia.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.