Prabowo Lantik Rektor IPB Arif Satria Sebagai Kepala BRIN
- account_circle Azka Al Ath-Har
- calendar_month Sel, 11 Nov 2025

menalar.id., – Presiden Prabowo Subianto melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Arif Satria sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan pelantikan bersama Amarulla Octavian sebagai Wakil Kepala BRIN.
Pelantikan tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional. Melansir Detik News, Arif Satria menjelaskan akan melepas jabatannya sebagai rektor dan fokus pada tugas sebagai kepala BRIN.
“Ya sampai hari ini kan masih, belum diberhentikan. Aturan yang ada di IPB saya harus melepas jabatan Rektor IPB karena tugas di sini,” jelasnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Mengutip Detik News, Arif Satria bersedia akan segera mengundurkan diri sebagai rektor. “Ya, harus diganti,” ujarnya.
Mengutip laman resmi IPB, Arif memulai perjalanan akademiknya di IPB University melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 1990. Ia meraih gelar sarjana di Program Studi Penyuluhan Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB pada 1995.
Arif menuntaskan pendidikan magister di Program Sosiologi Pedesaan IPB pada 1999, kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Kagoshima University, Jepang, berfokus pada bidang Marine Policy pada 2006. Selain itu, ia juga pernah mengikuti program visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada.
Arif Satria dan Amarulla mengakhiri acara pelantikan dengan menandatangani berita acara. Presiden Prabowo, Wakil presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang hadir memberikan ucapan selamat.
Penulis Azka Al Ath-Har
Tumbuh di antara kegelisahan dan rasa ingin tahu, belajar melihat dunia lewat detail kecil yang sering luput dari perhatian. Tertarik pada isu sosial, budaya, dan kemanusiaan.
