Kamis, 30 Okt 2025

Paus Fransiskus Wafat: Kenang Jejak Perdamaiannya di 4 Negara

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Sen, 21 Apr 2025

menalar.id – Paus Fransiskus, Paus Amerika Latin pertama dalam sejarah yang berhasil memikat dunia lewat gaya sederhana dan kepeduliannya terhadap sesama, ia mengembuskan napas terakhir usia 88 tahun, Senin (21/4/2025).

Pagi hari ini, lonceng berdentang memenuhi seluruh menara di kota Roma setelah Kardinal Kevin Farrel dari Kapel Domus Santa Marta mengumumkan kabar duka itu secara langsung kepada publik.

“Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Ia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan Gereja,” kata Farrel, camerlengo Vatikan, yang bertanggung jawab setelah Paus meninggal.

Sebelumnya, Fransiskus menjalani perawatan intensif karena penyakit paru-paru kronis yang dideritanya. Ia dirawat di rumah sakit Gemelli sejak (14/2/2025). Kondisinya memburuk karena operasi pengangkatan sebagian paru-paru semasa mudanya berkembang menjadi pneumonia ganda.

Meski begitu, sehari sebelum kematiannya, Paus Fransiskus masih muncul di publik saat hari Paskah (20/4/2025) lalu untuk memberkati ribuan orang di lapangan Santo Petrus.

Semasa hidupnya, Paus Fransiskus telah mengunjungi banyak negara demi menyebarkan misi perdamaian dan mempekuat toleransi antaragama. Berikut negara-negara yang Paus Fransiskus kunjungi dalam misi lawatan terpanjangnya.

4 Negara yang Paus Fransiskus Kunjungi dalam Lawatan Terpanjang

1. Indonesia (2024)

Pada tahun 2024, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia untuk menegaskan pentingnya persaudaraan antaragama. Vatikan sendiri memandang Indonesia sebagai miniatur keberagamaan yang patut menjadi contoh bagi dunia.

Ia mengunjungi “Terowongan Persahabatan” bawah tanah yang menghubungkan antara Masjid utama Istiqlal dengan Katedral Katolik. Kunjungan ini menunjukkan komitmen bersama kedua pemuka agama untuk memperkuat toleransi dan kerja sama antarumat.

Paus Fransiskus menjadikan perjalanan ke luar negerinya untuk mempromosikan agendanya agar para pemimpin agama bekerja demi perdamaian. Meninggalkan kekerasan atas nama Tuhan.

2. Myanmar (2017)

Pada akhir 2017, Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Myanmar. Saat itu, negara Myanmar tengah menghadapi krisis yang menimpa Rohingya. Dalam pidatonya di Bangladesh, ia secara tegas menyebut “Rohingya” secara terbuka dan mengatakan, “Kehadiran Tuhan hari ini disebut Rohingya.”

Paus juga mengecam tindakan kekerasan pascakudeta militer di Myanmar dan meminta pembebasan Aung San Suu Kyi, aktivis yang dipenjara selama 27 tahun.

“Masa depan (Myanmar) harus berupa perdamaian, berdasarkan penghormatan terhadap martabat dan hak semua orang, penghormatan terhadap tatanan demokrasi yang memungkinkan setiap orang berkontribusi demi kebaikan bersama,” kata Paus Fransiskus seperti dikutip Spadaro.

3. Amerika Serikat (2015)

Paus Fransiskus mendarat pertama kali di Amerika Serikat pada (22/9/2015) lalu. Selama kunjungan, ia menyoroti isu kemiskinan yang saat itu marak pada kalangan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, ia membantah orang-orang yang melabelinya sebagai “kiri”. Paus menegaskan bahwa keyakinannya konsisten tentang ajaran sosial Gereja.

4. Israel (2014)

Saat mengunjungi Yerussalem pada 2014, Paus Fransiskus berdoa bersama umat Katolik di Tembok Barat dan mengunjungi makam Herzl. Namun sejak peristiwa 07 Oktober yang terjadi di Gaza, Paus Fransiskus secara terbuka menjadi pemimpin agama pertama yang menyebut tindakan Israel sebagai genosida.

Ia menyuarakan penderitaan rakyat Palestina dan tidak ragu mengkritik secara terbuka.

Setelah berpuluh tahun menjalan misi mulianya untuk menyebar kebaikan, kini Paus Fransiskus menutup lembar terakhir dalam perjalanan hidupnya. Selanjutnya, Vatikan akan menyemayamkan jenazah Paus Fransiskus.

 

Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • Polemik Munas, BEM UGM – Undip Keluar dari BEM SI

    Polemik Munas, BEM UGM – Undip Keluar dari BEM SI

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) dan BEM Universitas Diponegoro (Undip) memutuskan mundur dari aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). Keputusan itu muncul setelah mereka menyatakan kekecewaan terhadap pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) XVIII BEM SI Kerakyatan di Padang, Sumatera Barat. Munas yang berlangsung pada 13/7 hingga 19/7/2025 di Universitas Dharma […]

  • trump

    Trump Pidato Nyaris Satu Jam Usai Teleprompter Bermasalah di PBB

    • calendar_month Rab, 24 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan sebagian besar pidatonya di luar teks yang telah disiapkan pada di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (23/9/2025). Hal ini terjadi karena teleprompter di ruang sidang mengalami gangguan dan Trump langsung menyinggung masalah itu saat membuka pidato. “Saya berterima kasih hari ini […] dan saya […]

  • Komnas HAM Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi

    Komnas HAM Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecam keras pembubaran retret pelajar Kristen di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Komisi ini menilai tindakan tersebut melanggar hak asasi manusia, khususnya hak atas kebebasan beragama, berkumpul, dan rasa aman yang dijamin konstitusi. “Tindakan ini mencerminkan intoleransi antarumat beragama dan merupakan ancaman bagi kehidupan keberagaman di Indonesia,” […]

  • menteri ham

    Menkumham Pigai: Kasus Keracunan MBG Bukan Pelanggaran HAM

    • calendar_month Rab, 1 Okt 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menilai kasus keracunan massal dalam proyek makan bergizi gratis (MBG) tidak masuk kategori pelanggaran HAM. Menurut Pigai, unsur pelanggaran HAM adalah ketika negara lalai maupun dengan sengaja membiarkan keracunan terjadi. “Misalnya satu sekolah yang masaknya kurang terampil, (sehingga basi) makanannya itu kan tidak bisa dijadikan sebagai pelanggaran […]

  • KKP Selidiki Dugaan Penguasaan Pulau Kecil oleh Warga Negara Asing

    KKP Selidiki Dugaan Penguasaan Pulau Kecil oleh Warga Negara Asing

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan pihaknya akan menyelidiki laporan mengenai penguasaan pulau-pulau kecil di Bali dan Nusa Tenggara Barat oleh warga negara asing. Pernyataan ini menanggapi temuan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid yang sebelumnya mengungkap indikasi penguasaan asing atas sejumlah pulau di dua provinsi tersebut. “Terhadap pulau di wilayah tersebut, tentu kami […]

  • cpu

    Publik Dilarang Akses, KPU Rahasiakan 16 Dokumen Capres-Cawapres

    • calendar_month Sel, 16 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU), menerbitkan aturan baru dengan menetapkan sejumlah dokumen persyaratan pencalonan presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) sebagai informasi publik yang dikecualikan. Total ada 16 jenis dokumen yang tidak bisa diakses publik, termasuk ijazah para kandidat, Senin (15/9/2025). Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan KPU RI Nomor 731 Tahun 2025 tentang Penetapan […]

expand_less