Muhammadiyah Dukung Pendidikan dan Kesejahteraan Difabel
- account_circle Sayida
- calendar_month Sel, 25 Mar 2025

menalar.id,. – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dan Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU) melaksanakan Ramadan Inklusi 2025 bertema “Bertaqwa dan Berdaya, Indonesia Ramah Difabel.”
Acara ini dirangkai dengan Sosialisasi Kebijakan Pendidikan Inklusi dan Buka Puasa Bersama 1000 Difabel serta Mudik Ramah Difabel. Ramadhan Inklusi 2025 juga didukung pula oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazismu).
Staff Ahli Mendikdasmen Bidang Pengembangan Manajemen dan Talenta Mariman Darto menyampaikan pandangannya mengenai pelaksanaan Pendidikan khusus.
“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi murid yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa,” katanya dalam acara Buka Puasa Bersama 1000 Difabel bertempat di Gedung Cendikia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Ahad (23/3).
Pendidikan khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi maksimal meski dengan keterbatasan yang dimiliki. Sistem ini tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan hidup dan sosialisasi. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak berkebutuhan khusus dapat menjadi mandiri dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Acara buka puasa bersama ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dan dukungan terhadap penyandang disabilitas. Universitas Muhammadiyah Jakarta sebagai tuan rumah menunjukkan komitmennya dalam mendorong pendidikan yang setara bagi semua kalangan, termasuk mereka yang membutuhkan perhatian khusus.
Diharapkan, melalui edukasi dan sosialisasi seperti ini, semakin banyak pihak yang tergerak untuk mendukung penyediaan fasilitas dan program pendidikan khusus yang berkualitas, sehingga tidak ada lagi anak yang tertinggal dalam mendapatkan hak pendidikannya.
- Penulis: Sayida