Kudeta Terjadi di Afrika Barat, Tentara Benin Umumkan Kudeta Presiden
- account_circle Azka Al Ath-Har
- calendar_month Ming, 7 Des 2025

menalar.id,. – Tentara Benin melakukan aksi kudeta terhadap Presiden Benin, Patrice Talon, pada Minggu (7/12/2025). Tentara Benin mengumumkan kudeta tersebut dalam siaran televisi milik pemerintah.
Talon telah memimpin negara tersebut sejak 2016. Para tentara kemudian menyatakan diri sebagai Komite Militer untuk Reformasi (CMR).
Mengutip CNN Indonesia, para tentara menyampaikan telah mencabut Patrice Talon dari jabatannya sebagai presiden Benin. “Bapak Patrice Talon dicopot dari jabatannya sebagai presiden republik,”
Dua kudeta yang terjadi di Madagaskar dan Guinea-Bissau beberapa bulan terakhir memicu konflik tersebut. Militer Benin mengawasi perbatasan utara dengan Niger dan Burkina Faso, yang sebelumnya juga mengalami pengambilalihan kekuasaan.
Mengutip AFP, Pendukung Talon mengatakan bahwa kelompok kecil itu hanya mengendalikan televisi, sementara tentara reguler sedang mengambil alih kendali. Ia menambahkan bahwa kota dan negara akan sepenuhnya aman.
“Ini adalah sekelompok kecil orang yang hanya mengendalikan televisi. Tentara reguler sedang mengambil alih kendali. Kota dan negara sepenuhnya aman,” ujarnya.
Pendukung Talon memastikan pihak berwenang akan segera memulihkan keadaan menjadi normal. Ia menambahkan bahwa tim pembersihan sedang bekerja dengan efektif.
“Hanya tinggal waktu saja sebelum semuanya kembali normal. Pembersihan berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Melansir Aljazeera, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Benin Alassane Seidou menyebutkan bahwa pemberontakan tersebut hanya sekelompok kecil tentara yang melancarkan kegaduhan. Tujuan mereka adalah mengganggu stabilitas negara dan institusinya.
“Sekelompok kecil tentara melancarkan pemberontakan dengan tujuan mengganggu stabilitas negara dan institusi-institusinya,”
Ia menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Benin beserta pimpinan mereka dapat mengendalikan situasi. Mereka berhasil menggagalkan upaya pemberontakan tersebut.
“Menghadapi situasi ini, Angkatan Bersenjata Benin dan pimpinannya tetap mengendalikan situasi dan menggagalkan upaya tersebut,” ungkapnya.
Mengutip BBC, Patrice Talon merupakan seorang pengusaha yang mencalonkan diri sebagai kandidat independen dan memenangkan putaran kedua pemilihan Presiden Benin pada 2016. Pada putaran pertama, ia berada di posisi kedua setelah Perdana Menteri Lionel Zinsou yang mewakili partai penguasa.
Sebelumnya, Talon merupakan rekan dekat presiden Benin yang akan lengser dan mendanai kampanyenya pada pemilu 2006 dan 2011. Setelah terlibat dalam tuduhan rencana meracuni Presiden Boni Yayi pada 2012, ia melarikan diri ke Prancis dan menolak tuduhan tersebut.
Pada Mei 2014, presiden Benin memberinya pengampunan sehingga Talon bisa kembali dari pengasingan pada Oktober 2015. Pada 2017, ia berupaya mengecilkan ukuran pemerintahan dan membatasi masa jabatan presiden, namun parlemen menolak usulannya.
Penulis Azka Al Ath-Har
Tumbuh di antara kegelisahan dan rasa ingin tahu, belajar melihat dunia lewat detail kecil yang sering luput dari perhatian. Tertarik pada isu sosial, budaya, dan kemanusiaan.
