Dikecam Dunia, Israel Kembali Kirim Bantuan ke Gaza lewat Jalur Udara
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Ming, 27 Jul 2025

menalar.id – Israel kembali mengizinkan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza melalui udara, pada Sabtu (26/7/2025). Hal ini, dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kepada CNN.
Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya militer Israel merencanakan pembukaan wilayah udara Gaza untuk keperluan bantuan kemanusiaan. Langkah ini diambil usai tekanan besar dari komunitas internasional dan masyarakat dunia yang mengecam tindakan Israel membiarkan warga Gaza meninggal akibat kelaparan.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, jumlah kematian akibat kekurangan gizi telah mencapai 101 orang, termasuk 80 anak-anak. Saat ini, sekitar 900 ribu anak mengalami kelaparan, dan 70 ribu di antaranya menunjukkan tanda-tanda malnutrisi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa seluruh penduduk Gaza kini menghadapi krisis pangan. Mereka tak lagi memiliki akses terhadap makanan yang memadai, aman, dan bergizi.
Seiring pengumuman dari pihak Israel, Al Jazeera melaporkan bahwa sejumlah kecil bantuan makanan telah dijatuhkan dari udara ke wilayah pengungsian di Gaza utara, Minggu (27/7) dini hari. Namun, 11 orang mengalami luka-luka akibat paket bantuan yang jatuh langsung ke atas tenda-tenda mereka.
Sejumlah organisasi internasional sejak awal mengecam metode pengiriman bantuan lewat udara karena dianggap tidak efisien dan membahayakan warga sipil.
“Airdrop tidak bisa mengatasi kelaparan yang sudah sangat parah ini. Airdrop mahal, tidak efisien, dan bahkan bisa membunuh warga sipil yang kelaparan,” kata Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini, dikutip CNN.
Lazzarini menekankan bahwa solusi paling efektif, yahni membuka jalur darat dan mengizinkan truk bantuan masuk ke Gaza. Namun, ia menambahkan bahwa pengiriman darat tetap membutuhkan jaminan keamanan melalui koridor kemanusiaan.
Sementara itu, serangan militer Israel yang terus berlanjut di Gaza telah menewaskan lebih dari 59 ribu warga Palestina dan melukai 143 ribu lainnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza. Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Jumlah korban jiwa diperkirakan bisa melebihi 61 ribu. Mengingat ribuan warga masih tertimbun di bawah puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel dan diyakini telah meninggal.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.