Minggu, 14 Des 2025

Dedi Mulyadi: Pemprov Jawa Barat Bakal Sekolahkan Dokter Umum Jadi Spesialis Mulai 2026

  • account_circle Nisrina
  • calendar_month Jum, 22 Agu 2025

menalar.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menganggarkan biaya pendidikan dokter umum di rumah sakit pemerintah untuk melanjutkan sekolah spesialis pada 2026. Nantinya, para dokter lulusan program ini wajib kembali mengabdi di daerah asal. Kalau melanggar, mereka harus membayar denda.

“Kalau tidak kita tidak akan melahirkan dokter-dokter pengabdi, dokter-dokter ikhlas, dan menurut saya tidak mahal biaya itu,” kata Dedi saat menghadiri seminar nasional soal pencegahan perundungan, gratifikasi, korupsi, dan tindak pidana kekerasan seksual di fasilitas kesehatan, Aula Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Bandung, Jumat (22/8/2025).

Dedi menjelaskan, program ini bisa diikuti oleh dokter dengan berbagai status, termasuk pegawai tidak tetap atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang sudah puluhan tahun mengabdi di Puskesmas. Ia bahkan sudah mengantongi sepuluh nama calon peserta kuliah gratis di Fakultas Kedokteran Unpad.

Selain itu, ia juga menyiapkan penjaringan calon dokter sejak bangku SMA. “Saya akan melakukan penjaringan terhadap calon dokter di seluruh SMA di Jawa Barat nanti akan dibuat seleksi,” ujarnya.

Menurut Dedi, mahalnya biaya pendidikan menjadi penghalang besar untuk mencetak dokter spesialis. Padahal, dulu profesi dokter identik dengan pengabdian, sementara sekarang lebih banyak dihitung dengan kacamata profesionalisme.

“Kalau materialisme dunia kesehatan maka pikiran untuk menyehatkan masyarakat akan jauh panggang dari api karena dunia kesehatan dunia bisnis,” katanya.

Di hadapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Dedi menekankan pentingnya peran negara dalam mendukung pendidikan dokter spesialis. Tanpa bantuan, hanya dokter dari keluarga berada yang bisa melanjutkan studi.

“Tidak ada kemajuan sebuah bangsa tanpa mengeluarkan dana untuk kepentingan pendidikan,” tambahnya.

Selain soal pendidikan, Dedi juga berharap tidak ada lagi praktik perundungan atau pemerasan dalam dunia pendidikan dokter spesialis.

Sementara itu, Direktur Utama RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rachim Dinata Marsidi, menegaskan pihaknya punya tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja dan pendidikan yang aman, bermartabat, serta bebas dari kekerasan.

“Kasus-kasus perundungan, gratifikasi, maupun tindak kekerasan yang terjadi di fasilitas kesehatan tidak hanya merusak integritas institusi tetapi juga menggerus kepercayaan masyarakat dan berdampak langsung pada mutu pelayanan di rumah sakit,” ujarnya.

Rachim menambahkan, RSHS sudah membentuk satuan tugas internal pencegahan dan penanganan kekerasan, menyediakan jalur pelaporan rahasia, mengintegrasikan edukasi antikekerasan dalam kurikulum klinik, hingga membuat sistem monitoring yang transparan dan akuntabel.

 

  • Penulis: Nisrina

Rekomendasi Untuk Anda

  • minyak

    Iran Serang AS Hingga Sebabkan Harga Minyak Turun 6%

    • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar. Serangan itu sebagai respons kuat terhadap serangan Amerika Serikat pada akhir pekan lalu terhadap fasilitas nuklir Iran. Hal ini menyebabkan harga minyak anjlok lebih dari enam persen, Senin (23/6/2025). Menjelang pukul 18.15 GMT, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun […]

  • aksi kamisan

    Tuntut KUHAP, KontraS: “Kami Pertimbangkan untuk Judicial Review”

    • calendar_month Jum, 21 Nov 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id., – Aksi Kamisan ke-887 kembali berlangsung di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat (20/11/2025). Para peserta menuntut pemerintah untuk mencabut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) karena dinilai memperluas potensi penyalahgunaan kewenangan aparat. Para peserta aksi membawa berbagai poster dengan beragam tulisan, di antaranya; ‘Tolak Revisi KUHAP, Lindungi Hak Rakyat’,  ‘KUHAP Direvisi: Kekuasaan Pengak Hukum […]

  • soto banjar

    Ada Pestisida di Indomie Soto Banjar, Taiwan Tarik Produksi

    • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Taiwan mencabut seluruh produksi Indomie Soto Banjar Limau Kulit dari pasaran. Hal ini karena dalam varian Indomie tersebut ditemukan kandungan residu pestisida etilen oksida yang melebihi ambang batas aman. Otoritas setempat melalui Centre for Food Safety (CFS) mengimbau masyarakat agar segera berhenti mengonsumsi produk tersebut. Menanggapi hal itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan […]

  • Militer Thailand Serang Kuil Tamone Thom Kamboja Pakai Roket BM-21

    Militer Thailand Serang Kuil Tamone Thom Kamboja Pakai Roket BM-21

    • calendar_month Sen, 8 Des 2025
    • account_circle Azka Al Ath-Har
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Thailand melancarkan serangan terhadap Kamboja menggunakan jet tempur, pada Senin (8/12/2025). Serangan tersebut terjadi di sepanjang perbatasan sengketa Thailand-Kamboja. Mengutip CNBC Indonesia, juru bicara militer Thailand Winthai Suvaree menyampaikan bahwa tentara menerima laporan mengenai serangan bersenjata terhadap pasukan Thailand. Ia menuturkan bahwa serangan tersebut menewaskan satu tentara dan melukai empat lainnya. “Tentara menerima laporan […]

  • BPBD Bantul Catat 26 Titik Banjir Usai Hujan Lebat

    BPBD Bantul Catat 26 Titik Banjir Usai Hujan Deras

    • calendar_month Sab, 29 Mar 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul melaporkan, hujan lebat yang mengguyur wilayah ini pada Jumat (28/3/2025) petang memicu banjir di 26 titik sekaligus menimbulkan sejumlah kerusakan infrastruktur. Kerusakan Meluas di 12 Kecamatan Aka Luk Luk Firmansyah, Komandan Pusdalops BPBD Bantul, menjelaskan bahwa hujan deras tersebut menyebabkan empat kasus pohon tumbang, satu jembatan […]

  • korsel

    Korsel “Kiamat Militer” Akibat Populasi Pria Anjlok Hingga 20%

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Korea Selatan (Korsel) kini hadapi “kiamat” baru yang bukan disebabkan oleh bencana alam, melainkan krisis populasi. Penurunan jumlah pria usia wajib militer berdampak signifikan untuk pertahanan negara tersebut. Sekiranya, enam tahun terakhir jumlah personal militer Korsel menyusut hinga 20%. Saat ini, jumlah tentara aktif hanyalah 450 ribu orang, jauh menurun dibanding tahun 2000 […]

expand_less